Sabtu, 08 September 2012

eksplore Batu Malang


Melanjutkan wisata kilat di Mojokerto yang lalu, maka pada tanggal 06 Agustus 2012 bersiap menuju Batu Malang dengan berganti bus di pertigaan Japanan pada pukul 9 pagi, disana banyak bus ke arah Malang, karena merupakan jalur utama ke arah Surabaya dari arah yang berlawanan, dimana dari info yang saya pegang sebenarnya ada angkutan menuju Batu Malang langsung tanpa perlu ke kota dengan melewati jalur pegunungan Pacet Trawas tetapi nampaknya rute tersebut kurang populer dan saya tetap pada rute umum saja.

Pukul 10 pagi lewat saya sudah sampai di terminal antar kota Arjosari Malang, setelah bertanya petugas sana maka diarahkan berganti angkutan yang lebih kecil ke terminal Landungsari, situasi kota Malang dapat dibilang serupa dengan kota Bandung karena laju angkutan terhambat oleh kepadatan lalu lintas. Pukul 11 siang lewat saya sampai dan langsung berganti angkutan ke arah Batu Malang, perjalanan hanya lurus saja menanjak hingga terminal kota Batu.

Sesampainya di terminal kota Batu, maka saya mengisi perut dahulu di salah satu warung, disana sempat berbincang dengan satu warga jika hanya cara ke alun-alun sebagai pusat kota serta memberi info penginapan murah disana. Setelah selesai maka saya menaiki angkutan umumnya, jelang pukul 1 siang saya sudah sampai di alun-alun dan mencari penginapan untuk meletakkan barang lebih tepatnya sebuah tas padat berisi pakaian untuk kemudian ke tempat selanjutnya, saya mendapat kamar 70rb per malam, harga yang tidak terlalu tinggi namun saya beri predikat menjadi kamar yang paling rendah tingkat kenyamanannya selama perjalanan dua minggu tersebut.

Setelah meletakkan tas maka saya bergegas keluar menuju tujuan wisata pertama yaitu Selecta, dari pusat kota Batu mengarah ke utara dengan sekali naik angkutan umum, yang jika dilihat melalui peta maka semakin naik ke pegunungan jalannya akan memasuki hutan untuk menembus Pacet Trawas didaerah Mojokerto, tidak sampai setengah jam saya sudah sampai disana dan memasuki Selecta dengan tiket 12rb yang lepih tepatnya berupa taman rekreasi keluarga.

Disana seperti taman rekreasi kebanyakan, jika dekat Jakarta maka bisa disejajarkan dengan tempat wisata Mega Mendung di Puncak tetapi Selecta memiliki area yang lebih luas, ketika sampai maka kita akan melihat beberapa kolam renang serta banyak permainan anak-anak, serta banyak patung ukiran layaknya taman bermain. Jalan melihat dan menikmati taman Selecta ini hingga ke ujung, serta bagian belakang dihiasi dengan taman bunga.


Jelang sore nampaknya saya sudah puas berputar-putar didalam dan berencana mengunjungi air terjun Coban Talun yang letaknya lebih naik dengan berbincang pada petugas, tetapi nampaknya dianjurkan untuk tidak mengunjunginya alasannya bisa tersesat karena jalannya masih sangat alami, terlebih sudah menjelang sore karena akan melewati hutan dan persawahan, sehingga saya mengurungkan niat kesana, ketika sampai di rumah memang banyak yang memberi info jika jalur ke Coban Talun itu cukup menguras tenaga. Info jalur Coban Talun

Jelang pukul 4 sore maka saya sudah sampai kembali ke penginapan dan jalan di alun-alun dan sekitarnya juga untuk mengisi perut kembali karena rencananya saya baru akan ke tempat selanjutnya itu jelang petang yaitu Batu Night Spectacular yang seperti menjadi wisata unggulan kota Batu, pukul 5 lewat saya sampai disana dengan menumpang ojek serta masuk dengan biaya tiket 10rb.

Batu Night Spectacular yang menjadi daya tarik utama kota Batu nyatanya berbeda dengan yang dibayangkan, terlepas dari sepinya pengunjung yang datang karena pada saat di Selecta sebelumnya juga sepi, tetapi tidak sampai membuat saya merasa bosan, memang saya tidak ada rencana untuk bermain wahana didalamnya, hanya sekedar ingin tahu saja, setelah mendokumentasikan kunjungan, modelnya seperti tempat lapang memanjang yang dihiasi berbagai macam permainan, tidak lama saya disini karena merasa cepat bosan hingga jelang pukul 7 malam saya memutuskan keluar setelah mendapat suasana malamnya dan kembali ke alun-alun.

Sementara terdapat tempat wisata lain yaitu Jatim Park 1 dan 2 yang lebih seperti Taman Mini jika di Jakarta karena didominasi oleh wisata edukasi sehingga saya kurang tertarik mengunjunginya, jika saya perhatikan Alun-alun kota Batu menjadi tempat yang nyaman untuk membuang waktuu, kembali saya tergoda untuk mengisi perut secara berat dilanjutkan dengan yang ringan disana, jelang pukul 9 malam saya kembali ke penginapan untuk beristirahat.

Keesokannya saya sengaja untuk bangun lebih pagi pukul 6 pagi karena akan menunjungi air terjun Coban Rondo yang terletak di pinggiran kota Batu arah barat yang dikenal dengan kawasan Pujon, jalannya sudah mulai berkelok khas pegunungan merupakan jalur utama ke daerah Jombang, saya menaiki ojek dari alun-alun dengan perjalanan kurang dari setengah jam.

Dari jalur utama ke gerbang wisata jaraknya lumayan jauh hampir 1 km, dari gerbang wisata menuju air terjunnya juga lebih jauh sekitar 2 km melewati jalur aspal yang sudah baik dilalui, sesampainya di tempat parkir sempat meminta si tukang ojek menunggu karena saya tidak melihat ojek lain, tetapi diberitahu agak siang akan ada ojek yang datang karena jika harus jalan kaki akan memakan waktu juga, sewaktu tiba gerbang wisata masih belum dijaga sehingga saya bebas tiket masuk.

Saya menuju air terjun yang berjarak beberapa ratus meter dari tempat parkir dengan jalan setapak yang sangat baik, saya menjadi orang pertama pagi itu disana karena tidak melihat orang lain satupun, saya merasakan udara dingin yang cukup memiliki sensasi saat kedua telapak tangan jari serasa beku dan menikmati suasana sekitar sambil mengambil dokumentasi tentunya.

Pukul 8 lewat nampaknya saya cukup puas menikmati suasana dan melihat pengunjung kedua adalah dua anak sekolah SMP dan berencana menumpang motor mereka karena saya melihat tempat parkir yang masih kosong, namun saat akan kembali ke tempat parkir nyatanya sudah ada satu tukang ojek yang datang sehingga saya tidak jadi menumpang karena rencana jika darurat saja. :p

Saya menaiki ojek hanya sampai jalur utama saja untuk kemudian menumpang angkutan umum hinga ke alun-alun kembali, ketika sampai saya langsng mengambil tas untuk bergegas kembali ke kota Malang dengan arah kembali yang sama saat saya datang, bedanya dari terminal Arjosari melanjutkan angkutan umum ke arah pasar Tumpang disebelah timur kota. Ketika sampai saya memutuskan mengisi perut dahulu disalah satu kedai makanan, untuk kemudian melajutkan ke tujuan berikutnya yaitu mendekat ke Bromo.