Ada satu kata tentang harapan banyak orang yang bernama impian, berasal dari kata dasar mimpi. Apakah kita sudah tahu tentang mimpi, impian dan sejenisnya? Tentu sebagian besar dari kita sudah tahu. :)
Kata dasar Mimpi ini agak berbeda dengan kebanyakan kata lain, hingga untuk "kegiatan" ini tahapannya juga cukup unik. Alasannya? Karena Mimpi ini bukan hanya berdasarkan kata benda saja, tapi juga termasuk kata sifat atau kata kerja dalam arti sebenarnya. Keistimewaan kata Mimpi ini menarik untuk dibahas, jadi tentang kata kerjanya akan kita kupas sedemikian rupa.
Kata dasar Mimpi ini agak berbeda dengan kebanyakan kata lain, hingga untuk "kegiatan" ini tahapannya juga cukup unik. Alasannya? Karena Mimpi ini bukan hanya berdasarkan kata benda saja, tapi juga termasuk kata sifat atau kata kerja dalam arti sebenarnya. Keistimewaan kata Mimpi ini menarik untuk dibahas, jadi tentang kata kerjanya akan kita kupas sedemikian rupa.
Pemahaman yang berbeda terjadi dalam rentang peristiwa yang terjadi. Pastinya antara Kata Kerja dan Kata Benda itu berbeda tujuan. Contoh adalah kata dasar "Nyanyi", kata kerjanya adalah bernyanyi sedangkan kata bendanya adalah nyanyian. Contoh lain adalah kata dasar "Jalan", jika kata kerjanya adalah berjalan (usaha), maka kata benda yang tepat itu adalah jalanan (fisik). Sudah menangkap perbedaannya?
Fakta yang cukup berbeda itu berlaku pada kata Mimpi, khususnya pada kata kerja yang akan dibahas lebih lanjut. Karena selain berupa aktifitas (usaha), ada sebuah garis batas di dalam kesadaran kita sendiri saat mengalaminya. Bagaimana sebuah Mimpi dapat terjadi, hal itu jadi agak istimewa dan tidak bisa disamakan dengan kata kerja lain.
Fakta yang cukup berbeda itu berlaku pada kata Mimpi, khususnya pada kata kerja yang akan dibahas lebih lanjut. Karena selain berupa aktifitas (usaha), ada sebuah garis batas di dalam kesadaran kita sendiri saat mengalaminya. Bagaimana sebuah Mimpi dapat terjadi, hal itu jadi agak istimewa dan tidak bisa disamakan dengan kata kerja lain.
Bermimpi memang suatu hal yang bisa dialami seseorang, hingga bersifat aktif dan dialami secara langsung. Tapi ternyata ada perbedaan besar jika ditelisik dari kesadaran kita, sebagai wadah dari mimpi itu sendiri.
Pastinya di antara kita sudah mengerti tentang kesadaran tiap manusia, bermula saat kita bangun membuka mata, beraktifitas hingga kembali tertidur di malam hari. Dalam rentang waktu selama kita terbangun, pada saat itulah kita mengalami kesadaran secara penuh. Sebaliknya ketika kita tertidur, maka kesadaran kita menjadi berkurang, bahkan ikut beristirahat sejenak, hingga kita membuka mata dan kembali terjaga dari tidur kita.
Mimpi yang paling mudah adalah saat kita mengalami kondisi sadar sepenuhnya. Dengan kata lain, saat kita sedang beraktifitas, tentu kita bisa memikirkan sebuah impian dari masing-masing kita. Dalam kondisi itulah setiap orang dapat bermimpi dalam kesadarannya, alias mengetahui apa yang diimpikan. Kondisi itu karena kita memang sadar dan tahu benar apa yang kita inginkan sebagai mimpi.
Lalu ada di mana letak keistimewaan posisi bermimpi? Ternyata keunikan itu bisa terjadi berkaitan dengan Mimpi yang disebut Bunga Tidur. Pasti banyak di antara kita sering mengalaminya, ketika sebuah mimpi dapat kita saksikan dan alami saat sedang tertidur. Pastinya kita juga tidak dapat mengatur, apa yang akan kita mimpikan sebelum beranjak tidur di malam haru. Menjadi misteri bukan? Kondisi inilah yang cukup unik dan membedakan Mimpi dengan kata kerja lain.
Bermimpi ketika tidur artinya kita sedang setengah sadar, mengapa? Karena ketika bangun dari tidur, ternyata kita masih dapat mengingat hal yang kita lihat dalam mimpi tersebut. Jadi sebetulnya kita masih agak sadar, meski terbatas. Biasanya kita mulai dapat mengingat mimpi pada saat hendak terjaga, seperti sedang bermimpi tiba-tiba terbangun. Mengapa demikian? Karena pikiran sadar kita juga mulai terbangun, hingga bisa mengingat sekilas apa yang sedang diatur oleh otak dalam alam bawah sadar kita.
Pada saat seseorang tidur, maka seluruh organ tubuh kita tidak sepenuhnya tidur. Otak kita tetap bekerja, namun dalam intensitas rendah, hingga secara tidak langsung berdampak dengan kesadaran kita. Apakah mungkin kita tidur 4-6 jam di malam hari, lalu kita bisa mengingat bagaimana tubuh kita bergerak setiap menitnya? Tentu tidak.
Pada materi buku Psikologis yang pernah saya baca, disebutkan bahwa pergerakan otak manusia dibedakan dalam empat jenis, jika dilihat berdasarkan lalu lintas otak sebagai pusat pergerakan panca indera kita. Dari yang sangat sibuk mendekati 100% pada saat kita konsentrasi penuh, atau saat sedang rileks yang pergerakannya mungkin sekitar 50% saja. Perbedaan yang disebut dengan sebutan gelombang otak Beta, Alpha, Theta, dan Delta.
Mimpi dalam tidur dikatakan merupakan refleksi dari otak kita sebagai pusat panca indera. Hampir dipastikan apa yang kita mimpikan bergerak searah, dengan apa yang masuk melalui kesadaran kita sebelumnya. Kalaupun ada mimpi yang tidak pernah dibayangkan, prosesnya tetap melalui paparan dengan panca indera kita. Menjadi pengalaman yang masuk dan diam dalam bawah sadar tanpa kita sadari benar. Itu jika bicara secara ilmiah.
Mimpi yang paling mudah adalah saat kita mengalami kondisi sadar sepenuhnya. Dengan kata lain, saat kita sedang beraktifitas, tentu kita bisa memikirkan sebuah impian dari masing-masing kita. Dalam kondisi itulah setiap orang dapat bermimpi dalam kesadarannya, alias mengetahui apa yang diimpikan. Kondisi itu karena kita memang sadar dan tahu benar apa yang kita inginkan sebagai mimpi.
Lalu ada di mana letak keistimewaan posisi bermimpi? Ternyata keunikan itu bisa terjadi berkaitan dengan Mimpi yang disebut Bunga Tidur. Pasti banyak di antara kita sering mengalaminya, ketika sebuah mimpi dapat kita saksikan dan alami saat sedang tertidur. Pastinya kita juga tidak dapat mengatur, apa yang akan kita mimpikan sebelum beranjak tidur di malam haru. Menjadi misteri bukan? Kondisi inilah yang cukup unik dan membedakan Mimpi dengan kata kerja lain.
Bermimpi ketika tidur artinya kita sedang setengah sadar, mengapa? Karena ketika bangun dari tidur, ternyata kita masih dapat mengingat hal yang kita lihat dalam mimpi tersebut. Jadi sebetulnya kita masih agak sadar, meski terbatas. Biasanya kita mulai dapat mengingat mimpi pada saat hendak terjaga, seperti sedang bermimpi tiba-tiba terbangun. Mengapa demikian? Karena pikiran sadar kita juga mulai terbangun, hingga bisa mengingat sekilas apa yang sedang diatur oleh otak dalam alam bawah sadar kita.
Pada saat seseorang tidur, maka seluruh organ tubuh kita tidak sepenuhnya tidur. Otak kita tetap bekerja, namun dalam intensitas rendah, hingga secara tidak langsung berdampak dengan kesadaran kita. Apakah mungkin kita tidur 4-6 jam di malam hari, lalu kita bisa mengingat bagaimana tubuh kita bergerak setiap menitnya? Tentu tidak.
Pada materi buku Psikologis yang pernah saya baca, disebutkan bahwa pergerakan otak manusia dibedakan dalam empat jenis, jika dilihat berdasarkan lalu lintas otak sebagai pusat pergerakan panca indera kita. Dari yang sangat sibuk mendekati 100% pada saat kita konsentrasi penuh, atau saat sedang rileks yang pergerakannya mungkin sekitar 50% saja. Perbedaan yang disebut dengan sebutan gelombang otak Beta, Alpha, Theta, dan Delta.
Mimpi dalam tidur dikatakan merupakan refleksi dari otak kita sebagai pusat panca indera. Hampir dipastikan apa yang kita mimpikan bergerak searah, dengan apa yang masuk melalui kesadaran kita sebelumnya. Kalaupun ada mimpi yang tidak pernah dibayangkan, prosesnya tetap melalui paparan dengan panca indera kita. Menjadi pengalaman yang masuk dan diam dalam bawah sadar tanpa kita sadari benar. Itu jika bicara secara ilmiah.
Ada pula mimpi yang kita alami dalam tidur, tapi justru terlihat baru dan belum pernah kita jumpai dalam kenyataan sebelumnya, apakah itu bisa? Tentu sangat bisa. Misalnya sebuah angan-angan kita tentang masa depan, hal itu juga bisa tergambar masuk dalam mimpi, untuk tinggal (sementara) dalam bawah sadar kita. Itu masih berlaku searah, karena selain pengalaman, tentu ada imajinasi kita yang dapat digambarkan langsung oleh kesadaran.
Cerita lainnya adalah tentang mimpi yang tidak terduga, dalam arti tidak pernah kita alami sebelumnya, baik yang sudah terjadi (pengalaman), atau yang kita angankan di masa depan (imajinasi). Apakah itu juga bisa terjadi? Sangat bisa dan itu sudah berlaku di luar logika kita. Menjadi anugerah tersendiri bagi kita, andai mendapat "Penglihatan dan Kejadian" yang belum pernah ada dalam bayangan, sebagai pesan dari Pencipta kita secara langsung. :)
Sementara itu ada sebulah film yang mengangkat tentang Mimpi ini. Namanya film Inception, yang di dalam cerita tokoh-tokohnya bisa "mengatur" bagaimana mereka bermimpi, siapa saja yang ikut di sana, serta di mana lokasinya bisa diatur sedemikian rupa. Hal itu memang terdengar janggal, tapi pada akhirnya itu hanya sebuah film, meski hiburan yang diangkat itu punya alur " tingkat tinggi", kemudian bukan tidak mungkin juga terjadi. Bisa saja suatu saat nanti teknologi kita bisa menjangkau alam mimpi tersebut.
Mimpi yang kita alami merupakan pesan khusus, sebagai refleksi dalam alam bawah sadar kita sendiri, atau sebagai anugerah dari Pencipta. Penglihatannya bisa terjadi dalam adegan nyata, seperti kita sedang melihat sesuatu dan bergerak dalam mimpi tersebut (aktif). Atau apa yang dilihat itu berlaku secara simbolis, dalam arti kejadiannya itu hanya kita saksikan tanpa terlibat di dalamnya (pasif). Semuanya akan tetap punya tujuan, meski terjadi di luar pengendalian kita saat mengalaminya.
Kemampuan otak sebagai anugerah dari Pencipta sangat dahsyat, bahkan setiap manusia konon hanya menggunakan sekitar 20% kemampuannya, itu berlaku bagi mereka yang jenius. Sementara kebanyakan orang pada umumnya, biasanya hanya menggunakan 10% dari kemampuan otaknya, sangat kecil bukan persentasenya? Tentu menjadi sebuah daya tarik tersendiri, untuk meneliti lebih jauh tentang keunikan cara kerja otak kita sendiri.
Sementara itu ada sebulah film yang mengangkat tentang Mimpi ini. Namanya film Inception, yang di dalam cerita tokoh-tokohnya bisa "mengatur" bagaimana mereka bermimpi, siapa saja yang ikut di sana, serta di mana lokasinya bisa diatur sedemikian rupa. Hal itu memang terdengar janggal, tapi pada akhirnya itu hanya sebuah film, meski hiburan yang diangkat itu punya alur " tingkat tinggi", kemudian bukan tidak mungkin juga terjadi. Bisa saja suatu saat nanti teknologi kita bisa menjangkau alam mimpi tersebut.
Mimpi yang kita alami merupakan pesan khusus, sebagai refleksi dalam alam bawah sadar kita sendiri, atau sebagai anugerah dari Pencipta. Penglihatannya bisa terjadi dalam adegan nyata, seperti kita sedang melihat sesuatu dan bergerak dalam mimpi tersebut (aktif). Atau apa yang dilihat itu berlaku secara simbolis, dalam arti kejadiannya itu hanya kita saksikan tanpa terlibat di dalamnya (pasif). Semuanya akan tetap punya tujuan, meski terjadi di luar pengendalian kita saat mengalaminya.
Kemampuan otak sebagai anugerah dari Pencipta sangat dahsyat, bahkan setiap manusia konon hanya menggunakan sekitar 20% kemampuannya, itu berlaku bagi mereka yang jenius. Sementara kebanyakan orang pada umumnya, biasanya hanya menggunakan 10% dari kemampuan otaknya, sangat kecil bukan persentasenya? Tentu menjadi sebuah daya tarik tersendiri, untuk meneliti lebih jauh tentang keunikan cara kerja otak kita sendiri.
Otak kita dikatakan memiliki berbagai misteri yang belum terpecahkan. Penemuan tentang gelombang, atau pergerakannya dalam bentuk "neuron" yang seperti aliran listrik, itu patut diapresiasi sebagai bentuk kemajuan ilmu pengetahuan. Tentunya kita perlu bersyukur dengan adanya otak di dalam organ tubuh kita, sebagi satu organ penting dalam tubuh, yang secara teknis sama saja di antara semua manusia, mungkin perbedaannya adalah bagaimana tiap orang menggunakannya.
Impian memang harus dimiliki setiap orang, karena tanpanya kita seperti hidup tanpa semangat untuk mengejar mimpi tersebut. Umumnya lebih condong kepada hal-hal yang didambakan setiap individu. Tentunya harus yang baik dan berkenan, hingga kita dapat mencapai impian tersebut dalam kenyataan.
Mengapa tiba-tiba saya bercerita tentang Mimpi ini? Karena saya juga punya impian, termasuk Mimpi sebagai Bunga Tidur sebagai refleksi dari alam bawah sadar kita sendiri. Sebuah pengalaman atau imajinasi yang terekam dalam otak kita, serta bisa kita ingat sekilas tentang keberadaannya.
Jadinya saya percaya dengan beberapa pendapat umum, bahwa ada mimpi yang kita impikan dengan sadar, terbawa juga dalam mimpi saat kita tertidur, saya merasakannya sekarang. :))
Update 2020 =
Sebelum dua kosong dua kosong, beberapa impian bisa terbawa dalam Mimpi sebagai Bunga Tidur. Biasanya telah melewati serangkaian "pengalaman" penting, rentang waktu umumnya juga berada di akhir, saat kita mengalami kerinduan mendalam tentang sebuah realitas.
Pada saat dua kosong dua kosong ini, satu dua impian juga terbawa dalam Mimpi sebagai Bunga Tidur. Belum melewati serangkaian "pengalaman" karena masih terjadi di awal. Yang terjadi itu justru kebalikannya, ada kerinduan untuk menyongsong realitas. :)