Pagi itu, satu hari di dekade terakhir abad 20, kami yang tergolong masih bocah bergembira riang.
Karena sekolah mengadakan karyawisata ke kawasan utara Ibu kota Jakarta, tempat yang menjadi
tujuan hiburan masyarakat. Hal yang menarik adalah dibukanya suatu akuarium
raksasa kala itu, mendapat julukan seperti sedang menyelami lautan.
Rasa antusias kami tentu sangat tinggi, hingga datang sesuai
waktunya sekitar pukul tujuh pagi. Para guru sudah memperhitungkan jamnya.
Meski mereka sedikit menipu jam keberangkatannya supaya anak-anak didiknya
datang seluruhnya. Lebih baik menunggu karena lebih dahulu datang, ketimbang
tertinggal karena terlambat.