Ada yang menganggap kita sama, padahal sangat jauh berbeda.
Ada juga yang menganggap kita beda, padahal kita sama.
Kok jadi terbolak-balik? Jawabannya memang sudah begitu.
Kenapa tidak diluruskan? Tidak perlu, akan ada waktunya.
Paskah versi penulis sudah ada di sini. Ini kelanjutan dari cerita dengan semangat memerangi pembajakan sejarah. Tokohnya ada Sus, kaumnya Yahut, terus pemerintahannya Romo. Jadi memang dibuat singkatan saja, untuk menunjuk tanpa menyebutkan secara lengkap identitas aslinya.
Sus adalah tokoh sentral dalam cerita Dua Jalur Paskah ini, setelah yang bersangkutan mengalami kejadian tidak mengenakkan, tapi harus dilakukan karena tugas yang diemban. Sebuah peristiwa yang besar yang terjadi di daerah kecil, di wilayah Timur tengah sana, hampir dua puluh abad yang lalu.
Sus wafat di atas simbol setempat, oleh warga Yahut dari kaumnya sendiri. Nah dari sini sebuah cerita mulai mengalir bercabang-cabang, melibatkan tiga pihak kala itu, yaitu warga Yahut yang pro dengan Sus (yang bersembunyi), kemudian warga Yahut yang kontra dengan Sus, hingga ikut berteriak pada saat penghukuman, serta otoritas Romo yang memegang pemerintahan di daerah itu.
Bagi warga yang kurang logis (percaya), mereka menyaksikan sendiri si Sus ini bangkit, pada utamanya ketika muncul di satu bukit, di tengah keramian. Sus mengenalkan diri sebagai orang yang telah wafat dan jasadnya hilang itu, setelah sebelumnya beberapa kali muncul secara diam-diam.
Sus yang bangkit memberi arahan kepada warga Yahut yang pro (percaya) kepadanya, untuk menjalankan misi mengabarkan berita tersebut, ketika akan meninggalkan bumi dengan melayang-layang di angkasa. Nanti di bukit yang sama Sus akan datang kembali dengan cara yang sama. Kabar itu menjadi suatu kepercayan, hingga dikenal dengan identitas Kriz.
Bagi warga yang logis (kurang percaya), kuburan yang kosong itu menandakan jasad tokoh yang bernama Sus dicuri. Hal itulah yang dipercayai oleh sebagian warga, hingga otoritas setempat membuat laporan resmi tentang kejadian tersebut. Menjadi sejarah yang tertulis bagi keturunan Yahut seiring berjalannya waktu, sampai sekarang.
Jadi begitu? Kenapa tidak diluruskan saja? Kalau seperti itu jadinya ada dua jalur.
Nanti akan diluruskan, tapi setelah Plane Khusus mulai berjalan.
Yahut adalah anak2 fisik yang hanya mengetahui Plane Khusus.
Sementara itu Kriz adalah anak2 rohani yang mengetahui Plane Utama.
Meski ada Dua Jalur, tapi kedua jalur itu tetap berlaku satu arah. Karena punya Plane Utama yang lebih sempurna, secara ideal si Kriz dituntut untuk memahami bagaimana Plane khusus berjalan, meski kadang banyak terjadi salah paham.
Sementara itu si Yahut jadi terlihat seperti mau menang sendiri, karena mereka hanya mengetahui dan mengandalkan Plane khusus untuk kaumnya secara fisik. Hingga sifatnya yang keras dan agak kontra (bukan anti) terhadap Kriz seharusnya bisa dimaklumi.
Oh begitu, jadi saat Plane Khusus mulai jalan, mereka si Yahut itu akan mengakui kalau Kriz itu benar, pernah mati dan bangkit.
Memang begitu rencananya, sabar saja, pasti akan kejadian. Sekarang ini pas tulisan ini dibuat, kita sudah berada di zamannya, karena tanah air Yahut sudah eksis lagi sekarang.
Tapi bukankah ada versi lain dari tetangga?
Versi yang mana? Andai alasan yang dipakai jasad Sus dicuri setelah kematian, itu memang fakta yang juga terjadi.
Kalau yang itu bukan dicuri setelah kematian, tapi diselamatkan saat akan dihukum.
Serius??? Menurutmu bagaimana? Seorang murid yang ingin menyelamatkan saja tidak dibenarkan. Kalau Sus akhirnya selamat sebelum kematian, untuk apa dia datang ke dunia ini?
Memang begitu, misi utama kedatangan Sus itu untuk mati, kemudian bangkit dan mengalahkan maut. (Maut, di manakah sengatmu?)
Jadi ada tiga kubu yang punya ceritanya masing-masing. Satu dan dua memang menjadi saksi hidup, karena memang berada di tempat kejadian. Sedang yang ketiga itu sesungguhnya pihak luar, besar kemungkinan tidak berada di TKP pada kala itu. (tepok jidat).
Kubu Satu adalah mereka yang percaya Sus bangkit (orang percaya).
Kubu Dua adalah mereka yang beranggapan jasad Sus dicuri, oleh karena kuburnya kosong. Tapi mengetahui fakta bahwa Sus mati di kayu salib (kurang percaya).
Kubu Tiga adalah mereka yang punya cerita lain, bahwa Sus diselamatkan dan yang mati di kayu salib itu orang lain. Alias tidak mengakui karya penyaliban (menyangkal). Red-Flag.. :P
Bahkan jika bicara mengenai masa nanti, tiga kubu ini juga punya cerita masing-masing, tentang kembalinya tokoh Sus ini nanti. Bedanya dua pihak akan ada di satu kubu, sementara pihak lain agak berlawanan. Mau tau ceritanya? Pastinya sebagian dari kita sudah tahu, karena sudah membaca dan mendengar, bahkan dipercayai banyak orang-orang juga.
Bagi warga Kriz, pastinya kembalinya Sus itu sangat dinantikan, dengan istilah kedatangan kedua kalinya. Umumnya dikatakan akan datang menjemput orang yang percaya. Tapi sebagian kurang begitu peduli dengan warga Yahut, apalagi mengetahui fakta bahwa warga Yahut yang menghukum Sus dulu (antiklimaks). Bahkan terpengaruh dengan dongeng lain, bahwa warga Yahut inilah yang disebut sebagai anti, padahal hanya kontra sebagian.
Bagi warga Yahut, kembalinya Sus ini tentu sangat dinantikan. Hal itu pula yang diharapkan oleh mereka pada awalnya, tatkala Sus ada di dunia ini. Berharap sosoknya akan membebaskannya dari penjajahan dan musuh, karena punya sejarah sendiri, tentang sosok Sus yang dijuluki Mosuez. Artinya kedatangan Sus pastinya akan membantu mereka, untuk berperang mengalahkan musuh-musuhnya.
Nah kedua jalur itu agak berbeda tapi ujungnya sama. Tapi ada juga cerita yang mirip tapi faktanya sangat jauh berbeda di jalur lain. Apaan tuh? Yah itu tadi yang dibilang Sus itu diselamatkan dan tidak mati. Konon Sus versi lain ini datang dengan tujuan yang berbeda, pastinya akan membantah kalau dirinya pernah mati dan bangkit, hingga untuk sejenak kepercayaan orang-orang Kriz mungkin akan sedikit goyah.
Coba saja bayangkan, ketika Sus (versi lain) nanti kembali datang, kemudian berkata-kata bahwa dirinya tidak pernah mati, tidak juga bangkit, karena peran dirinya hanya sebagai utusan. Bagaimana jadinya kalau begitu? Pasti akan terjadi keguncangan yang besar, karena menyangkut kepercayaan banyak orang, serta adanya carut marut keyakinan yang sengaja dihubung-hubungkan. Apalagi pernyataan itu bisa tayang secara live di zaman sekarang.
Fakta itu mungkin akan membuat banyak orang bingung. Bahkan diceritakan salah satu aksi Sus (versi lain) itu menjajah dan membantai warga Yahut, hingga membuat sebagian warga Kriz akan terpecah belah. Bukan tidak mungkin mereka akan menanggalkan jubah Kriz-nya dan berpindah ke haluan lain.
Tapi yang perlu digarisbawahi, ada cerita penting tentang peristiwa "aneh" itu, tentang barang siapa yang berhikmat akan mengerti keadaan tersebut. Apa tuh ceritanya? Tentang bilangan seorang manusia, itu sudah dituliskan oleh satu warga Yahut di dahulu kala, bahkan menjadi pedoman bagi warga Kriz juga. Mengenai datangnya Anti-Sus, yang artinya tidak mengakui karya penyaliban Sus tersebut. 0:)
Untuk cerita versi Kriz, ketika Sus (asli) kembali datang, sebagian besar beranggapan untuk menjemput orang percaya. Memang iya secara garis besar, tapi tentu tidak itu saja. Ada garis kecil (misi khusus) yang juga akan dilakukan, bahkan dituliskan di "buku manual" orang percaya secara detail. Salah satunya sudah pasti akan membantu kaumnya sendiri, bukan justru balik membantai. Pasti sudah pada tahu kan? Sus itu dari kaum mana. :j
Jadi di sini, ada yang sedikit beda tapi di ujungnya akan bersama, dua jalur menjadi satu, tidak keluar dari garis yang ada.
Tapi kalau ada yang berbeda jauh, bagaimana bisa sama? :O
Pilih mana? Hanya ada dua alternatif.
Versi original (Plane utama) yang merupakan garansi resmi, ada saksi hidup di TKP.
Versi original ekstensi (Plane khusus) yang juga bergaransi resmi, saksi hidup ada juga di TKP.
Atau pilihan lainnya?
Versi KW Super yang tidak ditanggung garansi resmi, karena hanya berupa garansi distributor. Atau kasarnya itu beredar secara ilegal, karena tidak punya saksi hidup di TKP pada saat kejadian.
:DJadi cerita ini berbicara mengenai kejadian khusus sebuah peristiwa saja. Sementara ada runutan kejadian secara menyeluruh, itu sudah dibahas di sini. Alur ceritanya cenderung ribet, namanya saja mengurai benang kusut, jadi perlu dimaklumi.
Bonus Alinea Tambahan =
Tapi lebih mudahnya coba kita angkat dalam contoh, meminjam peristiwa yang cukup dekat dengan kita. Sepak terjang apa yang dilakukan Sus di cerita di atas, anggap saja sejajar Bung Korna di negeri ini. Pastinya warga kita sudah tahu bagaimana ceritanya, berasal dari tulisan sejarah dan saksi-saksi, pada utamanya ketika negeri kita menyatakan untuk merdeka sebagai bangsa.
Sejarah dari warga kita sendiri, serta saksi hidup umumnya serupa. Bahwa Bung Korna menjelang kemerdekaan diculik kaum muda, sebelum akhirnya kembali dan membacakan teks proklamasi di tahun 1945. Setelah itu tidak lama kemudian beliau mengungsi ke Jogjakarta, untuk menjalankan pemerintahan dari sana, karena adanya agresi militer Belanda yang kedua. Nah percabangan fakta ini bisa menimbulkan perdebatan, tergantung dari mana masyarakat mendapat berita, serta mau percaya atau tidak.
Bagi warga yang mengerti, pastinya akan mendapat berita bahwa pemimpin mereka sedang mengamankan diri di tempat lain. Berita ini bisa disebut sebagai kabar baik dan dipercaya sebagian masyarakat. Anggap saja mereka itu serupa dengan barisan Kriz yang percaya dengan kabar baik tersebut.
Tapi ada sebagian warga lain yang kurang percaya, karena mengetahui bahwa pemimpin mereka sudah tidak ada di tempat (Jakarta). Mereka tidak pernah mendengar berita, atau tidak percaya dengan info yang didapat, bahwa Bung Korna sedang mengungsi ke Jogjakarta. Nah mereka yang kontra ini mirip dengan warga Yahut, hingga peristiwa menghilangnya pemimpin mereka, tetap tertulis sebagai sejarah resmi.
Kedua pihak itu bisa dibilang sama dan serupa, hanya berbeda pada keadaan setelahnya saja, tentang fakta bahwa Bung Korna menghilang dari Jakarta. Tapi mereka tetap tahu fakta bahwa beliau yang membacakan teks proklamasi, mewakili bangsa meraih kemerdekaan. (Fakta serupa juga berlaku dengan cerita Sus, tentang peristiwa kematian di atas kayu salib).
Nah jika bicara tentang versi lain KW Super (palsu yang sangat mirip asli), anggap saja enam dekade (abad) setelahnya di tahun 2005. Ternyata pihak lain dari bangsa berbeda, lokasinya juga berada cukup jauh dari TKP asal, misalnya di Thailand. Mereka punya "kitab" khusus sebagai undang-undang dasar, kemudian di salah satu bagian, konon menceritakan dengan jelas apa yang terjadi di Jakarta, enam puluh tahun (abad) yang lalu.
Salah satu bagiannya dikatakan, yang membaca teks proklamasi bukan Bung Korna, tapi orang lain yang wajahnya mirip. Bung Korna tidak pernah maju membaca teks proklamasi (Versi Sus = mati), apalagi menjadi presiden pertama (Versi Sus = bangkit).
Jadinya bagaimana? Jawabannya Bung Korna versi sebagian masyarakat Jakarta dan Indonesia (Kriz), serta sebagian masyarakat Jakarta (Yahut) itu tetap versi asli, karena jadi saksi hidup secara langsung. Pastinya beda orang dengan Bung Korna versi lain yang asli tapi palsu, alias KW Super yang muncul enam dekade (abad) kemudian. Xp