Sabtu, 29 Oktober 2022

eksplore Jakarta (Pusat Kota)


Untuk cerita jenis catatan perjalanan yang pernah di tulis di blog ini, semuanya adalah daerah tujuan luar daerah atau negeri. Sementara tempat penulisnya tinggal belum pernah diangkat, dalam hal ini kota Jakarta dengan status ibu kota sampai hari ini. Tapi keadaan bisa berbeda jika seseorang tinggal di tempat lain, bisa jadi kota ini akan jadi tujuan wisata dan sejenisnya.

Jadi tidak ada salahnya untuk mengangkat jenis cerita ini, dengan berlibur di kota sendiri. Istilah staycation juga masuk kriteria, karena berlibur di daerah sendiri (dekat) ternyata cukup menyenangkan. Tempat yang sudah sehari-hari kita lewati, tapi tetap menyimpan pesona untuk sebuah kegiatan wisata dalam arti sebenarnya.

Rencana ini akhirnya berjalan pada satu waktu, tepatnya di akhir pekan di hari minggu. Saya sudah keluar sejak pagi hari, tujuan pertama adalah tempat wisata Kota Tua. Kala itu baru hampir selesai untuk pengerjaan renovasi wilayah. Salah satu hal yang mencolok adalah penutupan jalan Lada, untuk beralih fungsi menjadi ruang terbuka bagi pejalan kaki. Sementara arus lalu lintas diarahkan ke arah jalan Lada Dalam, di belakang gedung Bank BNI.

Sang Idola (Politik)


Pernah mendengar kata idola? Sesuai dengan judul tulisan ini? Pastinya hampir pasti semua dari kita pernah tahu, atau bisa juga pernah mengalami, ketika punya satu sosok yang menjadi idola. Jadi hal inilah yang akan dikupas pada bagian tertentu, hingga cukup menarik juga untuk diangkat.

Idola biasanya sering dijumpai dari dunia hiburan, karena banyak dari kita yang jadi penggemar dari sesuatu, entah itu sosok seseorang, atau sebuah identitas yang di dalamnya terdapat juga orang-orang yang digandrungi. Misalnya artis dan kelompok musik, atau bisa juga tim sepak bola dan atlet tertentu, karena ada jenis olah raga yang sudah masuk industri komersial. Untuk cerita tentang fans (komersial) ini, sudah saya kupas di sini dan sini.

Sabtu, 01 Oktober 2022

Lewatin Perbatasan


Ini udah sampai perbatasan.
Lanjut apa balik nih?!

Untuk cerita tentang batas dan teman-temannya sudah pernah didongengkan di sini. Bedanya di tulisan itu bercerita tentang pentingnya mengetahui batasan kita sendiri. Kemudian disertai pula contohnya melalui pengalaman berwisata saya. Selanjutnya andai kita mencapai batas tertentu, bukan berarti langkah kita selesai, karena akan ada batas "baru" yang sudah menunggu jauh di depan. 

Untuk cerita kali ini batas yang diangkat akan sedikit berbeda, berangkat dari pengalaman  yang sedang berlangsung. Perbatasan selalu menarik (bagi saya), misalnya ketika berada di perbatasan dua negara. Atau bahkan berdiri di satu titik, di mana terdapat tiga perbatasan negara bisa langsung disaksikan dengan mata, akan ada suasana yang lain, karena di sini dan di sana sudah beda wilayah dan lain-lain. Tentang sensasi berada di dua atau tiga perbatasan negara, ceritanya sudah diangkat sedikit di sini, di bagian awal.

Jadinya perbatasan apa tuh yang mau diangkat? Bukan lagi yang besar seperti perbatasan negara dan yang lain. Tapi justru di wilayah yang dekat saja, alias perbatasan lokal, sering kita jumpai sehari-hari. Atau mungkin tidak terlalu dianggap penting karena tidak ada bedanya. Meski terlihat serupa, tetap saja batas itu berlaku, hingga wilayah sini dan sana bisa beda urusan.