Selasa, 02 Juli 2024

Uang Surga


Untuk tema cerita tentang uang ini, pernah juga dituliskan sebelumnya di sini berjudul Uang Receh, serta di sini berjudul Titip Uang. Jadi kali ini ada lanjutan pembahasan, berkaitan pula dengan fenomena terkini di sekeliling kita. Memangnya apaan tuh? Tentu ada di judul tulisan ini.

Uang Surga, apakah itu? Adalah sebuah simbol, bahwa kita mendapatkan uang dari jalur surga, alias didapat dengan sangat mudah. Misalnya saja kita memenangkan hadiah uang tunai, atau secara tiba-tiba mendapat rezeki nomplok, dsb. Cara yang demikian masih bisa terjadi? Bisa saja tapi tentu sangat-sangat jarang.

Konon peluang ini dimanfaatkan sebagian pihak, dengan iming-iming hadiah dan lain sebagainya. Caranya para peserta menghabiskan uangnya dulu pasti, dengan nominal sekian mendapat kesempatan (ingat! baru kesempatan doank) untuk memenangkan deretan hadiah. Strategi ini sebagai salah satu cara berpromosi yang jitu, karena akan mengundang banyak orang, untuk berbelanja dan mendatangkan omset besar.

Jadi iming-iming hadiah itu sudah lumrah, tapi sifatnya sukarela dan belum tentu akan didapatkan. Hanya bergantung pada keberuntungan saja, andai kita bisa menjadi yang terpilih, memenangkan undian dari sekian banyak yang ikutan. Pada intinya hanya yang beruntung saja yang dapat, alias adu keberuntungan saja. Beda cerita dengan promosi bernada sesat, andai memberi tahu bahwa semua akan menang, tentu ini dapat dikategorikan sebagai penipuan, andai tidak semuanya dapat.

Keberuntungan yang dipaksa inilah yang menjadi masalah, dengan tujuan berusaha memberi pengaruh yang kuat, tapi dengan trik tipuan. Harapannya tentu agar banyak yang ikutan, seperti contoh berbelanja tadi di atas. Jika dipastikan akan menang, tentu mereka akan berjiwa nekat. Mulai berhitung-hitung, dengan belanja sekian, akan dapat hadiah yang nilainya jauh lebih besar, sebuah kepastian judi yang akan menyenangkan tentunya.

Bahkan di tulisan sebelumnya di sini, ada disinggung tentang profesi affiliator, alias seseorang yang memberi testimoni tentang kemenangannya di website tertentu. Kala itu yang menjadi jualannya adalah bermain trading, meski pada faktanya berupa permainan binary option, alias hanya menebak grafik nilai mata uang, antara naik atau turun. Para yang ahli di bidangnya menyebut permainan ini sebagai gambling, sebelas dua belas dengan berjudi.

Nah ini adalah contoh yang berkaitan dengan fenomena sekarang ini. Judol, alias Judi Online, ini mulai merebak di mana-mana, konon dimulai dari desas-desus tentang Konsorsium (303) pada waktu dulu. Tapi hanya sebatas gosip, tidak ada yang dirugikan pada kala itu, hanya dianggap sebagai perputaran bisnis yang sangat besar jumlahnya, tidak lebih dan tidak kurang.

Promosi dari website atau permainan Judi Online ini sangat kencang, menyasar pengguna tertentu di dunia game dan internet. Bahkan berani memberi para gamer atau streamer sejumlah uang, hanya untuk membayar jasa mereka, untuk sekadar mengucapkan kalimat sakti "Pasti Menang" atau "Pasti Dibayar" dan sejenisnya. Tentunya keberanian membayar mereka, oleh karena keuntungan yang didapat berkali-kali lipatnya, alias berhasil menjaring pemain baru untuk berjudi atau bermain di sana.

Bahkan tidak hanya sampai di sana, pemilik Judi yang memberi uang cuma-cuma kepada pengguna game online jadi terkesan receh, kenapa? Karena mereka juga berani menggunakan artis, tentu dengan bayaran yang lebih besar. Dengan nama yang lebih terkenal, mereka berharap akan dapat lebih banyak lagi menjaring pemain baru. Dari sisi artisnya sendiri, mendapat uang instan tentu rezeki nomplok, hanya bermodal ucapan beberapa kalimat saja, dompet terisi, tidak tahu apa yang sedang dipromosikan. Xp

Lambat laun hingga hari ini, mulai terkuak pula dari sisi pengguna, alias para pemain Judi Online ini, serta berbagai trik intrik yang berlaku di dalamnya. Ternyata hukum lama dari bisnis judi ini tetap berlaku, bahwa untuk menang perlu keberuntungan, atau melewati berbagai metode algoritma sistem. Dengan kata lain harus ada babak kalah (melulu) dulu, alias ada uang yang pernah hilang di sana, setelah di awal dikasih menang (untuk pancingan).

"Wah itu lu cuman dikasih menang di awal doank, abis itu bakal kalah terus, jangan ampe kecanduan deh, bahaya" ujar saya kepada seseorang, karena tidak sengaja melihat yang bersangkut memainkan game tersebut.

Banyak cerita miris yang terdengar dari para pemain, misalnya kehabisan uang karena kalah bertaruh di Judi Online tersebut. Lebih tragisnya lagi sebagian punya rasa nekat yang tinggi, hingga berani meminjam uang, untuk kembali bermain, dengan harapan bisa menang dan mengembalikan semua kerugiannya. Dari para ahli di bidangnya, hal itu terjadi karena adanya emosi psikologis, hingga seseorang menjadi kecanduan dan tidak langsung berhenti.

Kalah main Judi Online, kemudian masih penasaran dan tidak ingin berhenti. Jalan pintas yang diambil adalah mengambil Pinjaman Online, ini adalah sebuah keputusan sangat beresiko. Ibaratnya masih terjebak di kandang buaya yang ganas, bukan melepaskan diri, tapi justru ikut masuk ke kandang singa yang sedang kelaparan.

Keputusan nekat ini sangat berbahaya, karena pinjaman uang diambil pasti dalam kondisi terjepit atau panik. Uang sudah habis banyak di Judi Online, masih ditambah dengan pinjaman yang juga dihabiskan di sana, belum lagi kewajiban mengembalikan uang tersebut, tentu dengan nominal yang jauh lebih tinggi. Menjadi satu langkah berbahaya, karena pastinya akan ada penagihan yang terkenal dengan cara kasarnya tersebut.

Jika melihat sekilas penampakan salah satu Judi Online berjenis Judi Slot itu, saya jadi ingat dengan game SEGA zaman dulu, sesuatu yang ada juga di tempat judi sungguhan. Kita memencet tombol dan mesin permainan mulai berputar, berharap akan ada beberapa gambar yang sama dalam satu baris. Ada nilai-nilai tertentu dari gambar yang berbeda, bahkan bisa saja kita memenangkan Jackpot, hingga bisa membawa hadiah besar.

Jika permainannya seperti yang demikian di atas, apakah kita yakin bisa menang? Apakah hasilnya ada pengaturan atau tidak? Atau jika bermain di mesin fisiknya langsung di Kasino misalnya, apakah putaran slotnya itu sesuai dengan gerakan kita? Atau memang sudah diatur dari sananya? Ini yang perlu kita pahami dengan seksama.

Alangkah lebih baik kita berpikir jernih terlebih dahulu, tentu membentengi diri kita dengan pengetahuan yang cukup. Bahwa tidak pernah ada kekayaan, atau uang banyak yang didapat secara instan, atau istilahnya sesuai judul tulisan, Uang Surga dari langit. Segala sesuatu ada harganya, harus diusahakan dengan giat, salah satunya tentu dengan bekerja (normal).

Ada sebuah pepatah klasik yang masih sangat jitu, melewati berbagai zaman yang berjalan. Slogan itu berbunyi, "Jika tidak bekerja, janganlah dia makan."

Pepatah itu tetap berlaku melintas zaman hingga sekarang, karena pada hakekatnya setiap orang harus berkerja atau berusaha. Dari jerih payahnya tentu akan ada hasil yang didapat, salah satu yang penting untuknya melahap makanan, sebagai kebutuhan dasar selama kita hidup di dunia ini.

Konon karena semakin maraknya dunia Judi Online, serta semakin banyak pula korbannya, tidak sedikit yang memilih mengakhiri hidup. Tentu ini menjadi dilematis dari fenomena hidup masa kini, karena semua masalah itu dimulai dari dirinya sendiri, karena ikut bermain dan kecanduan, tapi tidak ada hasilnya, yang ada malah menguras harta orang tersebut.

Sebagian dari kita mendorong dengan solusi, dengan melegalkan tempat judi fisik yang resmi, seperti Kasino yang diawasi dengan ketat. Atau bisa juga pihak pemangku kebijakan membuat "Putaran Keberuntungan" ini, layaknya warga negara tertentu, saat mereka mendapatkan hadiah dari Lotre yang resmi.

Jadi kembali lagi ke inti permasalahan, bahwa secara normal tidak ada uang yang didapat secara instan. Kita harus berhati-hati, agar tidak menjadi korban dari para oknum, para penjahat yang sedang mengincar dompet dan saldo kita sendiri. Lebih baik kita gunakan saja uang kita untuk kebutuhan, bukan tamak ingin dapat lebih banyak uang lagi dan seterusnya.

Jadinya gak boleh giat mencari uang maksudnya? Bukan begitu, jika kita ingin mendapatkan uang yang lebih banyak, tentu harus berusaha lebih keras dan lebih giat lagi. Imbasnya tentu ada hasil tambahan yang kita tuai, sesederhana itu hukumnya. Tapi ingat sekali lagi, tidak akan ada Uang Surga (Instan) yang didapat dengan mudah, semuanya harus diusahakan.

Sebagai penutup, sesuai judul Uang Surga di sepanjang bahasan kali ini. Ketimbang kita mengejar Uang yang datang bagaikan dari Surga tersebut, kenapa tidak kita nikmati sendiri hasil jerih payah yang ada? Alias nikmati uang yang kita miliki, layaknya sedang berada di Surga sesuai pilihan kita masing-masing. Bukan sebuah pilihan yang sulit bukan?

Mempunyai rasa CUKUP itu mahal harganya, karena akan mengantarkan pada kenikmatan rasa PUAS untuk dahaga kita. Berlaku untuk berbagai bidang, termasuk bekerja berusaha dan makan, yang pada masa kini didapat dengan alat tukar uang.