Sabtu, 20 September 2014

Simbol Wisata



Niat untuk berwisata "sejarah" sebetulnya satu dari dua jenis plesiran favorit saya, karena minat masih belum beranjak dari kedua jenis tujuan tersebut, bahkan kini semakin dipertajam dengan satu hal yang menyatu diujungnya.

Keinginan untuk mendatangi simbol-simbol tertentu sebagai tujuan wisata tentu sudah ada, secara tidak sadar. Tapi untuk yang satu ini bermula ketika saya mengunjungi Langkawi, tahun lalu di negeri seberang. Melihat satu identitasnya sebagai simbol kota atau wilayah, patung burung elang yang berdiri, dekat pelabuhannya.

Rabu, 17 September 2014

Lorong Waktu



Lorong itu masih teringat jelas, paling tidak itulah yang teringat sejak pertama kali menjejaknya, kira-kira hampir dua puluh tahun yang lalu, saat masih belum beranjak dari abad dua puluh.

Mengingat langkahku dengan keinginantahuan yang tinggi, tapi kala itu luput oleh karena keenggananku. Sebelumnya melihat dua teman lain yang berlari dari (atas) dalam lorong, mengambil sesuatu di depan pintu, di tempat sementara untuk ransel anak-anak yang datang.

Senin, 18 Agustus 2014

Tepatnya Cepat



Pagi itu, satu hari di dekade terakhir abad 20, kami yang tergolong masih bocah bergembira riang. Karena sekolah mengadakan karyawisata ke kawasan utara Ibu kota Jakarta, tempat yang menjadi tujuan hiburan masyarakat. Hal yang menarik adalah dibukanya suatu akuarium raksasa kala itu, mendapat julukan seperti sedang menyelami lautan.

Rasa antusias kami tentu sangat tinggi, hingga datang sesuai waktunya sekitar pukul tujuh pagi. Para guru sudah memperhitungkan jamnya. Meski mereka sedikit menipu jam keberangkatannya supaya anak-anak didiknya datang seluruhnya. Lebih baik menunggu karena lebih dahulu datang, ketimbang tertinggal karena terlambat.

Rabu, 16 Juli 2014

(Update) Review Bacaan Buku

Sepertinya kegemaran membaca itu terjadi tanpa diduga-duga momentumnya, salah satunya bermula dari siniBerikut ini adalah jejaknya, dimulai dari yang terbaru hingga mula-mula membaca "buku" sampai bawah. :)

Rabu, 02 Juli 2014

(AirAsia) Si Pemancing Impian



Tanggal 3 Desember 2011 bersiap masuk dalam rencana. “Tapi sepertinya tidak jadi. Mengapa?”

Ternyata waktu yang terpilih itu harus berbagi dengan bulan sebelumnya, karena tanggal 30 November 2011 tidak tertinggal. “Bagaimana ceritanya? Apakah hanya itu saja?”

“Tidak. Ada lika-liku untuk sampai kesana, sekaligus membuka hal lain yang tidak terduga sebelumnya, termasuk mimpi.”  Bagaimana mungkin? Apakah impian itu bisa tidak terduga? Sangat bisa karena kita semua mungkin mengalaminya, disadari atau tidak.

Impian ini bermula saat saya mendengar cerita teman. Tentang suatu acara yang akan menyenangkan setiap pribadi yang melakukannya, berwisata dan tamasya ke tempat tertentu, suatu daerah yang terkenal atau tidak, untuk suatu kepuasan.

Kamis, 05 Juni 2014

Pagi Siang Sore Malam



Ayah, Anak dan Saudaranya keluar dari negeri nyata, tidak sengaja masuk ke negeri dongeng.

Kamis, 13 Februari 2014

Jauh, Sembunyi dan Dalam


Kanan dan Kiri..... Benar dan Salah....
Bukan dua-duanya atau tidak sekadar dua-duanya?
Atau bisa pilih salah satunya?

Saya kebetulan mengetahui prinsip dasar pemberitaan (jurnalisme). Diantaranya perlu berimbang dan dapat di pertanggungjawabkan. Harus dikonfirmasi dan ada ucapan pembenaran didalamnya. Diluar itu? Belum dapat dipercaya atau sengaja diabaikan. Pada utamanya pemberitaan yang penting. Kalau tidak penting yah tidak masalah jika asal bunyi.

Kalau lihat berita katanya harus yang terpercaya. Mengikuti aturan yang berlaku. Aturan yang awalnya itu tidak ada dan sampai akhirnya diberlakukan. Seperti satu berita yang isinya harus ke bawah. Idealnya semua orang percaya dengan arah bawah. Tanpa sadar membanggakan perannya sebagai pengekor. Sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Tidak masalah jika hanya untuk hiburan belaka. Masih banyak aturan-aturan lain yang belum diberlakukan. Untuk sesuatu yang lebih penting.