Selasa, 25 Juni 2024

Peringkat (Harga) Gadget


Untuk cerita kali ini masih ada kemiripan dengan tulisan ini, karena judulnya juga nyaris sama. Peringkat Gadget di tulisan lalu, lebih membahasa "sejarah" perangkat mana saja yang saya punyai. Serta punya misi khusus untuk mengangkat beberapa tipe hape dan label, jika ditinjau dari harga tertinggi, alias paling mahal.

Sementara untuk tulisan ini berjudul Peringkat (Harga) Gadget, alias akan langsung masuk ke inti bahasan, tidak lagi melebar tentang cerita lainnya, seperti perbandingan tipe dan rekor yang pernah ada. Sepertinya jadi terlihat kurang penting, alias biasa saja bahasannya, tapi tentu itu tidak berlaku bagi saya selaku penulisnya sendiri.

Pada saat melihat data yang tersimpan sebagai kenangan, memang ada perangkat tua (zaman dulu) yang masih ikut serta. Mungkin ini pula yang membuat cerita ini cukup menarik, sekaligus membuka nostalgia untuk sedikit melihat ke belakang. Kenapa bisa begitu? Yah karena saya cukup mengikuti perkembangan zaman, termasuk peredaran perangkat telepon genggam, dari berbagai label dan tipe, serta teknologi yang ditawarkan.

Sengaja pula kita batasi hanya di lima perangkat, karena sejarahnya melintas zaman. Bukan jenis yang selalu berganti setiap minggu atau bulan, hingga perlu ada pembaharuan data di tiap semesternya, dengan jumlah tipe yang banyak pula. Terkecuali untuk para review gadget, salah duanya adalah JagadReview dan Gadgetin, itu memang pekerjaan mereka membahas perangkat terbaru. :P


Posisi (5) Lima
Peringkat kelima, sebagai urutan terbawah. Posisi ini ternyata dipegang oleh hape pertama saya di tahun (2004) dulu, hape berjenis batang atau numeric. Cukup menarik bukan? Inilah sebuah nostalgia yang terangkat kembali, bahwa barang jadul ternyata masih punya posisi. Iklannya di televisi seingat saya, ada model lelaki dan perempuan modis, berbusana warna biru dan merah, sesuai warna ceria dari hape tersebut.

Kala itu hape ini diangkut di harga (2,050) juta sekian lebih, serta nilainya agak lebih miring, karena berupa garansi distributor, jadi di body hape ada grafir T-Mobile sebagai operator (luar negeri). Sementara untuk harga resminya masih tinggi sekitar (2,4) juta lebih, selisih tiga ratus ribuan lebih masih sangat besar di tahun itu.


Posisi (4) Empat
Peringkat keempat, posisi ini dipegang oleh hape touchscreen Asus Zenfone 4 Max. Sebuah pembelian yang cukup darurat, karena saat itu hape utama saya rusak, serta harus ditinggal di pusat servis resmi untuk ganti mesin. Karena tidak punya pegangan hape cadangan, yah perlu mengangkut hape lainnya, termasuk pilihan untuk beli baru.

Hape ini diangkut dengan harga (2,299) juta di toko resmi, tidak ada lagi tawar-menawar harga seperti di toko tradisional. Menjadi perangkat pertama yang paten, karena body-nya tidak bisa dibongkar atau dicabut bagian belakangnya. Alias model baterai yang sudah tertanam di dalam, tidak bisa lagi dicabut pasang.


Posisi (3) Tiga
Peringkat ketiga, posisi ini baru saja ditempati identitas hape Samsung Galaxy M15. Sebuah pembelian yang sudah butuh penyegaran baru, sebagai pegangan utama dengan fasilitas yang mumpuni. Alias sudah tidak mau "turun" kelas, karena sudah terlena dengan beberapa keunggulan khusus, tekenologi kelas menengah (sedikit ke atas) yang sebenarnya.

Hape ini diangkut langsung setelah peluncuran di label toko resminya, dengan nilai (2,499) juta setelah dapat potongan diskon. Pembelian tipe memang yang agak "turun" dari suksesornya, tapi secara teknologi masih seimbang, bahkan ada yang "naik" untuk beberapa bagian. Untuk itulah cukup penting untuk mengetahui spesifikasi yang ditawarkan, serta bisa menjajalnya dalam pengalaman. 


Posisi (2) Dua
Peringkat kedua, posisi ini ditempati oleh perangkat jadul (juga) di tahun (2009). Hape berjenis QWERTY dengan identitas Blackberry Gemini, sebuah perangkat yang keunggulan utamanya itu bisa kirim e-mail tanpa kuota. Pembelian yang diperlukan untuk mengikuti perkembangan zaman, termasuk pergaulan yang sedang gandrung dengan fasilitas chat-nya, berupa BBM alias Blackberry Messenger.

Hape ini diangkut di harga (2,7) juta, dengan garansi operator yang justru menjadi tingkat pertama diakui. Alasannya karena Blackberry tidak beroperasi secara resmi di Indonesia (mirip Iphone sekarang), hingga menunjuk pihak ketiga, dalam hal ini operator seluler yang eksis. Hingga akhirnya menggunakan (tetap) identitas pihak ketiga, dengan sebutan garansi TAM, sebuah layanan yang juga menangani beberapa label lainnya.


Posisi (1) Satu
Peringkat pertama, posisi ini sejak tahun (2020), masih dipegang oleh hape yang masih aktif hingga sekarang. Perangkat yang menawarkan beberapa keunggulan, hingga tetap mencari fasilitas yang seimbang andai (sudah) ada penerusnya sekarang. Hape yang pertama kali punya tenaga paling besar 6000mAh, sebagai yang pertama di kelasnya label mainstream.

Hape ini diangkut di harga (2,9) juta, menjadi pembelian termahal dan menduduki pucuk harga dari katogori gadget harian. Bertugas sebagai pemain utama cukup panjang, dengan jam terbang yang sangat tinggi. Sempat pula ada penggantian batterai baru (resmi tentunya), agar tetap dapat menantang zaman hingga sekarang.


PODIUM GADGET


Jadi begitulah ceritanya, membuka peringkat untuk pamer harga pegangan gadget. Harga tertingginya masih dibawah tiga juta, sebuah pencapaian yang memuaskan tentunya untuk pribadi sendiri. :P

Buat gaya harus pakai yang mahal? 
Salah. 
Gaya sendiri itu yang harus berharga mahal... 
B)