Sabtu, 17 Maret 2012

tour Belitung


Pada awal bulan ini saya berkesempatan untuk kembali mengunjungi satu destinasi wisata di negeri kita ini, yaitu pulau Belitung.

Hal tersebut merupakan tawaran yang diberikan bebas biaya alias tinggal jalan yang langsung saya setujui, awalnya saya mengira akan ke Bangka terlebih dahulu tetapi ketika check-in di airport ternyata tertera langsung ke Belitung dengan kota Tanjung Pandan sebagai tujuan dan semakin diperjelas ketika bertanya ke ketua grup tour jika hanya ke belitung saja.

Pesawat di kabarkan akan delay 45 menit sehingga saya bersama saudara yang ikut keluar ruang tunggu sebentar untuk membeli makanan pengganjal perut, akan tetapi ketika mengantri beli roti olahan ternyata ada panggilan bahwa pesawat saya akan segera berangkat, walah tidak mau resiko roti yang belum di olah tersebut langsung kami cancel dan bergegas jalan cepat ke ruang tunggu kembali, saya jadi barisan orang terakhir akan boarding.

Jelang siang lupa pukul berapa maka kami tiba di airport pulau Belitung, setelah urus bagasi bagi peserta tour lain maka kami langsung bergegas ke kawasan tanjung tinggi setelah di rundingkan terlebih dahulu apakah ke hotel dahulu atau langsung. Jalan dari airport ke tanjung tinggi dapat dikatakan masih baru karena terlihat dari aspal nya yang masih baru, sepanjang perjalanan sampai kawasan pantai maka kanan-kiri hanya terlihat perkebunan kepala sawit, dengan sedikit melewati keramaian yang tidak malah sepi.

Pukul 13.00-an kami tiba di pesisir pantai tanjung tinggi dan terlihatlah pantai yang di dominasi oleh batu2an besar di tepiannya yang mempercantik pemandangan, kami akan makan siang dengan menu yang khas, sebelum itu maka kami di beri kesempatan untuk eksplore daerah pantai yang di penuhi batu2an besar tersebut yang letaknya persis di depan resto.


Di depan berdiri suatu papan piagam bahwa daerah tersebut pernah menjadi lokasi syuting film laskar pelangi, kami memasuki jalan2 pasir diantara bebatuan dan saya langsung mengabadikan pemandangan yang ada tentunya, tampaknya saya tidak bertahan lama karena panas mataharinya sangat menyengat siang itu sehingga kembali untuk makan siang.

Setelah selesai makan siang maka kami bergerak ke sisi dari pantai yang hanya berjarak beberapa puluh meter, kali ini pantai menjadi panjang dengan batu2an tetap ada di kedua sisi, disini juga terpasang papan rambu jika film Sang Pemimpi juga mengambil lokasi syuting disini, seperti sebelumnya karena panas yang galak maka saya hanya berteduh di bawah pohon sambil menunggu waktu.

Kami tiba di hotel jelang sore untuk istirahat, tidak ada acara lain lagi hari itu kecuali makan malam, hotelnya itu terletak di pinggir pantai yang sore itu saya merasa aneh karena pasir pantai sangat luas dan saya mencoba mendekati pantai tetapi sangat jauh, jaranknya mungkin hingga beberapa ratus meter.

Pada saat berjalan maka pasir yang saya injak sangat lunak, banyak saya jumpai sekumpulan kepiting kecil dengan bunyi langkah yang khas serta beberapa kapal nelayan yang terikat, saya tidak sampai bibir pantai karena jalannya cukup jauh, tetapi jika pagi maka air pantai sudah sampai ke tepi hotel.

Esoknya kami di jadwalkan akan bertolak ke pulau belitung bagian timur yang berjarak 90km dengan Manggar sebagi pusat kotanya, setelah perjalanan panjang maka kami berhenti disalah satu vihara Dewi Kwan Im, ternyata tempat ibadah ini menjadi salah satu objek wisata dan itu mulai saya sadari setiap daerah pasti punya objek wisata peribadatan, seperti beberapa pura di Bali.

Setelah selesai tidak beberapa lama kami melanjutkan perjalanan ke daerah pantai yang bernama Burong Mandi, disini sangat sepi hanya terlihap beberapa perahu nelayan di pasir pantai yang tidak beroperasi, sepanjang pantai dekan jalan terdapat beberapa pondok untuk berteduh, tidak lama kami disana langsung bertolak untuk makan siang setelah sebelumnya terlebih dahulu mampir di warkop karena beberapa peserta tour hendak membeli batu satam sejenis batu alam yang dihasilkan Belitung.

Setelah selesai makan maka kami sempat mampir di pantai Nyiur Melambai, tetapi seluruh peserta yang rata2 berusia enggan untuk turun sehingga kami hanya berhenti sebentar dan langsung melanjutkan perjalanan, pantai nya kurang lebih sama dengan Burong Mandi.

Selanjutnya kami di jadwalkan mengunjungi sekolah Laskar Pelangi yang terletak terpencil, letaknya itu diatas pasir yang agak tinggi, sementara di sebelahnya terdapat telaga kecil hasil reklamasi. Sekolah nya itu sangat tidak terawat untuk ukuran objek wisata, posisinya pun bukan posisi asli, karena sekolah tersebut di relokasi untuk kepentingan "sejarah".

Di sini juga terdapat seorang turis backpacker bermotor seorang diri dari jakarta karena sempat minta tolong menjadi juru fotonya ke guide kami.

Menurut supir guide banyak penambang liar yang reklamasi daratan artinya daratan yang di gali untuk keperluan pertambangan, pada saat selesai pasir atau galian tadi dibiarkan begitu saja tidak dikembalikan ke tempat semula sehingga cekungan menjadi telaga karena terisi air hujan, sementara sekolah Laskar pelangi terletak di atas bekas pasir galian yang agak tinggi, selepas itu kami kembali ke hotel ditempat asal yaitu belitung barat dan makan pada malamnya.

Esoknya kami dijadwalkan akan tour pulau, maka kami menuju pantai tanjung kelayang, disini pantainya tetap sama seperti pantai di belitung kebanyakan yang airnya jernih dan bersih, banyak rumput laut berserakan di tepiannya dan terdapat kapal nelayan beroperasi di tepi pantai, kami menuju pulau2 dengan menumpang salah satu kapal.

Tujuan pertama kami adalah pulau terjauh yaitu pulau Lengkuas, disini terdapat mercusuar yang sedang tidak dapat di naiki pada saat itu serta banyaknya formasi batu2an pinggir pantai, maka saya bergegas mengambil gambar dan foto2 di setiap sisi yang dapat didatangi.


Waktu kami disini sangat lama karena makan siang sudah di siapkan disini, sehingga pada akhirnya saya melakukan snorkeling disini karena peralatan telah disiapkan. Dari seluruh peserta tour, hanya ada tiga orang yang main basah2an seluruh badan, yaitu ketua grup yang dapat di katakan masih muda tingkat atas, saya dan saudara saya, karena rata2 peserta tour yang sudah berusia saya lihat paling mentok membasahi dengkul ketika melepaskan bayi kura2 di tepi pantai, plus ini merupakan pengalaman pertama snorkeling saya. :)

Karena saya tidak bisa berenang maka saya hanya snorkeling jalan di pinggir pantai yang airnya cukup bersih, pertama kali pula melihat dasar laut melalui kacamata snorkeling, karena air laut maka tubuh kita katanya akan mengambang dan saya sudah membuktikannya meski hanya sebentar karena takut tenggelam tidak bisa berenang. :P

Setelah selesai maka kami menuju pulau Burung, disini pemandangan dominan masih batu2an tetapi dengan formasi yang terstruktur dan berbeda2, saat tiba kami melihat seorang turis bule bersama pasangannya sedang asyik berjemur di pinggir pantai, sebelum kami datang nampaknya mereka menikmati pulau privat sesaat. :D

Kembali saya merekam pulau dan bermain basah2an sampai waktu selesai, pulau nya lebih sepi ketimbang lengkuas, kemudian kami menuju pulau pasir, yang menurut saya pulau yang terbentuk hanya karena gundukan pasir yang tinggi, disini kembali kami bermain air, dan sebagian peserta tour laki2 berusia mulai menceburkan diri dengan pelampung berjemur mengambang, disini terdapat banyak bintang laut berwarna pekat dan terang menjadi objek foto dadakan bagi yang datang.

Setelah selesai maka kami kembali ke hotel dan keluar untuk makan malam dan ke pusat oleh2 untuk beli oleh2 tentunya, esoknya kami check-out cukup siang hanya untuk makan siang, dan kebanyakan berhenti untuk membeli oleh2 atau melihat2 batu alam, karena Belitung mungkin merupakan penghasil batu alam yang dinamai satam, karena di pusat kota saya melihat Batu Satam sebagai icon kota, seperti kalau di Jakarta ya patung selamat datang di budaran H.I

Sebelum makan siang kami mampir di jajanan khas Mie Belitung, kalau saya lihat seperti mie yang terdapat pada pem-pek palembang dengan banyak jeroan yang dicampurkan, setelah itu mampir ke kerajinan batu kembali. Siang hari si ketua grup cukup bingung mau kemana lagi menghabiskan waktu, saya sempat bertanya mengapa tidak ambil pesawat siang karena jadwal kami sore pada hari itu dan di jelaskan takutnya tergesa2 :D

Sehabis makan siang ternyata ada satu tempat yang dimampirkan yaitu sebuah danau atau telaga berwarna biru tidak jauh dari airport. Di telaga ini merupakan hasil reklamasi pertambangan juga tetapi air yang terbentuk entah mengapa jadi berwarna biru dan jadi salah satu objek wisata, pemandangannya sangat cantik, dan foto keluarga tour sengaja di lakukan disini oleh ketua grup, setelah selesai maka kami ke airport untuk pulang.