Senin, 22 Maret 2021

Jalur Teka-Teki



Teka-Teki? Aduh malesin dan tidak jelas.
Kalau mau jelas yah jangan dimalesin.
:P

Untuk cerita kali ini, saya akan pakai Full Analogi. Menggunakan perumpamaan untuk contoh kasusnya, seperti kita sedang mendengar cerita dongeng saja. Xp

Siapa di sini yang pernah melihat Teka-Teki Silang? Pasti sebagian besar dari kita pernah menjumpainya, atau malah pernah ikut menjawab beberapa pertanyaan di dalamnya. Tapi karena sekadar iseng atau memang tidak bisa memecahkan semua jawaban, akhirnya hanya untuk kesenangan dan ditinggal begitu saja. :o

Apa kunci dari permainan Teka-Teki Silang yang paling penting? Apakah hanya sekadar bisa menjawab kotak-kotaknya? Ternyata bisa lebih dari itu, karena antara jawaban bisa saling berhubungan. Dengan kata lain jawaban yang satu dapat menuntun ke jawaban selanjutnya, oleh karena ada beberapa petunjuk huruf yang terbuka.

Tapi dalam bahasan kali ini Teka-Teki Silang hanya sebagai contoh saja, dalam hal penggambaran sesuatu yang berhubungan satu sama lain. Kenapa bisa begitu? Karena sifat Teka-Teki silang itu yang statis, atau sudah ditentukan dari sananya, oleh si pembuat Teka-Teki. Alias tidak ada kebebasan untuk pemainnya, karena segala sesuatunya sudah ditentukan. Jawaban sebuah teka-teki silang tidak bisa diganggu gugat, bahkan akan tersedia kunci jawaban (bocoran) di akhir teka-teki tersebut. 

Jadi saya hanya mengambil pengaruhnya saja, bahwa Teka-Teki Silang itu punya jawaban yang saling berhubungan, meski berlaku dalam batas tertentu. Sementara ada permainan lain yang hampir mirip, tapi kita tidak dibatasi oleh si pembuatnya. Artinya kita bisa menggunakan kehendak bebas kita, ke arah mana membawa "jawaban" untuk tujuan kita. Apakah itu? Jawabannya adalah Sepak Bola.

Andai tujuan Teka-Teki Silang adalah semua kotak kosong terjawab (selesai), maka permainan Sepak Bola lebih mengejar sebuah gol tercipta, sebelum permainan dilanjutkan kembali (hingga selesai).

Jika jawaban Teka-Teki Silang yang satu akan menuntun pada jawaban lain, maka dalam dunia Sepak Bola akan ada sedikit perbedaan. Kita tidak hanya menentukan semua (bermain) sendiri, karena ada pemain lain yang justru membantu kita. Misal adanya operan bola antar pemain, hingga bisa memperbesar peluang, untuk mendekati gawang lawan dan membuat gol.

Saya jadi ingat dengan pengalaman satu dua cerita pada waktu lampau. Kronologisnya hampir mirip, karena melalui jalur Teka-Teki, atau jalur operan Bola dalam sebuah realitas. Tentunya cukup menarik diangkat kembali, sebagai perbandingan ketika membahas tentang tema ini.

Yang pertama ketika peluang Gol sudah di depan mata, jika diibaratkan sedang bermain Sepak Bola. Sebetulnya hanya tinggal memberanikan diri saja, untuk menendang Bola di depan mata. Tapi karena kala itu saya masih remaja tua, jadi seringkali menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Mungkin juga karena belum terlalu berani, atau belum punya cukup kepercayaan diri. Atau bisa juga karena belum tahu, untuk apa berniat menyarangkan bola itu ke gawang. Xp

Ceritanya mengalir sedemikian rupa. Mungkin jadi sebuah mimpi saja, andai saya bisa menendang bola ke gawang tersebut, jadinya tanpa ada usaha melangkah sedikitpun. Ibarat pemain bola, saya tidak mencari gol, tapi karena sudah diturunkan ke lapangan, saya hanya menjalani menit bermain saja. Tentunya suasana berada di lapangan akan tetap mendatangkan antusias tersendiri, apalagi hitungannya kita sedang menjalani debut pertama. Xp

Hingga akhirnya peluang Gol itu datang dari arah lain, bagaimana ceritanya? Ternyata bola itu berkeliling dulu, dioper ke satu pemain, dilanjutkan ke pemain lain, hingga pemain lain itu memberi umpan terobosan langsung ke saya. Sebuah posisi yang tidak bisa saya tolak atau abaikan, karena akan sangat sayang sekali andai saya membuang peluang tersebut.

Kemudian saya langsung sambut umpan terobosan tersebut, hingga sebuah "gol" akhirnya tercipta tanpa diduga, sebagai jawaban pula untuk "masalah lain" yang kala itu berjalan beriringan. Ketika saya berhasil buat gol dengan menjebol gawang, tubuh jadi terasa ringan dan enteng, karena "beban" sebagai pemain debut sudah terlepas. Xp

Mungkin juga apa yang saya alami ini seperti sudah ditentukan sebelumnya, oleh si pembuat permainan "Teka-Teki Silang" dari pengalaman tersebut. Sungguh kebetulan yang tidak terjadi secara kebetulan bukan? Dimulai dari hanya sekadar berwacana saja, hingga "tujuan" itu bisa tercapai dalam batas tertentu. Nilai tujuan dari "minat" itu juga unik, angkanya mungkin hanya beberapa persen dari keseluruhan seratus persen. :D

Cerita unik kedua kali juga pernah terjadi di lain waktu. Bedanya untuk kesempatan ini "minat" usaha saya sudah meyentuh angka belasan persen, tapi masih sangat jauh dari seratus persen. Secara hitungan niatnya masih sekelas bermain-main, masih jauh dari kata serius. Xp

Ada sebuah khayalan atau imajinasi dalam pikiran kala itu, untuk membuat Gol ke titik tertentu. Secara kebetulan ada satu pemain lain (teman) yang akhirnya tahu. Ceritanya kembali mengalir sedemikian rupa, hingga kesempatan membuat Gol juga datang, berasal dari umpan pemain lain (teman) yang sudah tahu itu. 

Tentunya pemain lain itu perlu menjemput bola dulu, karena ternyata mereka sekelompok dalam tugas, jadinya mereka sudah berbagi bola untuk kelancaran tujuan kelompok. Tapi Gol itu tidak pernah terjadi, bahkan sekadar diarahkan juga belum kesampaian terjadi. Kenapa? Mungkin karena saya ingin menikmati suasana di lapangan saja, tidak berniat untuk buat Gol langsung, jadi sekadar bermain tanpa mencari kemenangan, bisa ditangkap perbedaannya? Xp

Mungkin saja kedua "tujuan" saya (yang ter-connect) itu jadi aneh sendiri, berlaku di dua periode yang berbeda. Jika mau lakukan saja, sesederhana itu logikanya. Tapi masalahnya kita tidak hidup dalam dunia logika yang statis, yang satu tambah satu sama dengan dua (Teka-Teki Silang). Bisa saja angka satunya itu baru mencapai setengah atau sepertiga, alias belum sepenuhnya menjadi SATU, jadi masih butuh beberapa operan (Sepak Bola). :))

Nah kedua cerita di atas tadi adalah tentang sebuah jalur Teka-Teki Silang, atau sejajar dengan gerakan permainan bola dari satu kaki ke kaki lain. Ibaratnya untuk mencapai tujuan, maka kita perlu kerjasama dengan pihak lain. Terus bagaimana andai kita sudah bisa membawa bola sendiri ke gawang? Ceritanya bisa serupa tapi tidak sama, karena setiap gerakan kita akan punya tantangan tersendiri.

Karena kita sudah mampu mengarahkan tujuan atau gol secara langsung, maka pemain-pemain lain sifatnya sudah berubah jadi pelengkap saja. Dari yang bentuknya sebagai pribadi (teman atau orang lain), menjadi sesuatu yang abstrak, entah yang mendukung kita (teman pemain), atau justru menjegal langkah kita (pemain lawan).

Untuk  peluang menendang bola ke arah gawang juga punya banyak cerita. Ada yang bisa langsung gol, alias mencapai tujuan dengan baik. Ada pula yang gagal karena tendangannya melenceng atau melebar, terpental juga bisa karena hanya mengenai tiang gawang. Bahkan bisa saja tertangkap, andai sang penjaga gawang menghalau dengan sangat baik, sesuai dengan tugasnya.

Artinya sang penjaga gawang jadi batu sandungan? Bukan begitu maksudnya. Kita semua juga bisa berbalik tiba-tiba, andai dihadapkan dengan sesuatu yang membutuhkan persetujuan kita, ikut mengambil peran sebagai penjaga gawang. Misalnya dengan sesuatu yang tidak kita perkenankan terjadi, tentunya kita berusaha menolak, agar "celaka" atau kebobolan itu tidak menimpa kita. Balik lagi setiap orang punya kehendak bebas, tentang apa yang diinginkan atau tidak, setuju?

Jika sudah berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang, mungkin analogi permainan sepak bola itu dapat berubah dengan sendirinya, yang lebih tepat mungkin permainan badminton. Bagaimana reaksi "penjaga gawang" atau pemain lain di seberang jaring? Apakah bersedia mengembalikan KOK yang kita arahkan atau tidak, dalam satu pukulan, dua pukulan dan seterusnya.

Andai tujuan kita itu membutuhkan persetujuan pihak lain, maka kita diibaratkan sedang melakukan bagian kita, karena selanjutnya sudah berada di luar kendali kita. Misal mereka tidak setuju, maka mereka akan menjadi penjaga gawang, karena akan menghalau kita mencari gol (tujuan). Sebaliknya andai setuju dengan kita, mereka justru akan berubah menjadi rekan kita, ikut membantu dalam proses terjadinya gol melalui operan bola. Jika begitu peranan kita dan orang lain bisa sangat fleksibel bukan? Karena bisa berubah cepat sesuai situasi dan kondisi yang berlaku. :D

Jalur Teka-Teki ini bisa berlaku sangat luas, tidak hanya sebagai cara kita mencapai tujuan.  Tapi bisa saja tujuan itu justru datang dari jalur Teka-Teki yang (pernah) kita buat sendiri, tapi belum sepenuhnya disadari di awal. Ibaratnya memancing di sekitar lepas, ternyata kail tertangkap dari arah seberang. 

Bahkan ketika mengambil jalan lurus dan mudah, kemudian jadi sangat dekat ke gawang (tujuan) dan tanpa pengawalan dari lawan, sesungguhnya keberuntungan itu juga hasil dari menjalani jalur Teka-Teki yang kita lewati. Bagaimana bisa begitu? Karena kita tetap melangkah (menjawab) tapi dalam kondisi yang cukup mudah, hingga tidak perlu berpikir atau tanpa pertimbangan yang berat. 

Ibaratnya andai kita sudah benar-benar siap, melangkah itu bukan jadi sesuatu yang sulit. Bahkan sebaliknya bisa jadi kesenangan kita sendiri, untuk melalui jalan dan tikungan yang ada di depan kita. Jadi sedikit langkah yang sudah kita ambil, itu merupakan keberanian kita menjawab teka-teki yang tersaji di depan mata kita. :))

Apa yang belum terjadi, itu merupakan sebuah Teka-Teki bagi kita semua. Apa yang ada di depan, antara sejam kemudian, sehari kemudian, seminggu kemudian dan seterusnya. Siapa yang bisa tahu? Kita berencana, tapi situasi dan kondisi pula yang ikut andil menentukan.

Jadi nikmati saja permainannya, idealnya jangan sampai bermain di bawah tekanan. Andai ada di bawah tekanan tentu sangat tidak nyaman bukan? Untuk itulah setiap kita dianjurkan untuk bisa keluar dari tekanan. Entah kekhawatiran, kecemasan, keraguan dan lain sebagainya. Tapi bisa pula berlaku sebaliknya, ketika berada di bawah tekanan, justru kita dapat mengeluarkan kemampuan terbaik, jadi pilih yang mana? Jawabannya bebas. :D

Jalankan permainan, kumpulkan angka, berusaha hingga pergantian babak selesai. Bahkan andai kita diarahkan untuk hal baru, misalnya ikut dalam pertandingan selanjutnya yah lakukan saja. Itu semua harus dilewati sebelum gantung sepatu, gantung raket atau yang lain-lain.

Semua itu berlaku untuk kita semua, mereka yang sedang menjalani hidup (tidak mati), bahkan yang menyongsong, atau sedang menjalani hidup baru juga tidak luput. Semuanya akan kebagian jatah masing-masing. Xp 

Teka-Teki itu tidak jelas?
Iya jika kita biarkan kolom-kolom jawabannya kosong.
Andai terisi lama-lama bisa jelas juga bukan?
Yuk kita pecahkan teka-tekinya
Atau bermain umpan cantik satu dua untuk buat gol.
Xp