Sabtu, 12 Juni 2021

Momen Unik



Momen unik? Apaan tuh?
Mungkin bisa disebut momen khusus.

Saya ingin bercerita mengenai satu keunikan, biasanya kita menyebut itu sebagai petunjuk dalam tanda kutip. Kenapa? Karena fungsi dari apa yang kita ketahui tersebut, sebagai tanda peringatan akan sesuatu yang sedang kita jalani.

Contohnya itu yang paling umum itu perasaan tidak enak. Memang untuk situasi ini cukup sulit digambarkan, karena hanya dirasakan secara pribadi oleh orang-orangnya. Misalnya tiba-tiba punya firasat tidak baik, bahwa yang sedang dikerjakan perlu dihentikan dulu. Rata-rata andai petunjuk itu diikuti, ada hal-hal tidak menyenangkan terjadi, tapi beruntungnya bagi mereka yang terhindar dari hal jelek itu, pasti berpendapat sudah punya firasat tidak baik.

Bagaimana jika sudah punya firasat tidak baik? Tapi yang sedang dikerjakan tetap berlanjut? Kalau berjalan tidak sesuai rencana, bisa jadi kita baru menyadari, bahwa firasat tidak enak itu benar adanya. Sebaliknya andai berjalan sesuai dan lebih baik dari rencana, pastinya reaksi berbeda akan terjadi. Mereka akan menganggap bahwa firasat yang datang itu hanya sebagai ujian, apakah kita dapat melewatinya? Karena setiap orang tentu dituntut untuk bisa menepikan setiap keraguan yang ada.

Apakah firasat itu? Secara umum juga bagaimana bentuknya? Firasat itu adalah sebuah perasaan, bisa tidak enak atau sebaliknya sangat meyakinkan. Jika ranahnya itu perasaan, maka secara ideal tidak berbentuk alias abstrak. Jika demikian tentu datangnya tidak dapat diukur, karena tiba-tiba saja terpikirkan di kepala kita, alias sudah otomatis terhubung dan bereaksi dari pancaindera kita sendiri.

Kemudian ada juga firasat yang datang oleh karena kejadian di sekitar kita. Untuk yang satu ini, sesuai judul maka kita boleh sebut sebagai momen unik, kenapa? Karena kejadian itu justru mengarahkan kita, kepada sebuah firasat tentang sesuatu. Lagi-lagi kejadian itu tentu terjadi sangat kebetulan, sesuai dengan rentang waktu dengan apa yang kita lakukan.

Saya akan membuka tentang satu dua cerita pada waktu dulu, berangkat dari pengalaman mengalami firasat, tapi diarahkan oleh momen unik yang jarang-jarang terjadi. Contoh kasus pertama tidak berpengaruh, karena saya tidak terlalu menganggap penting momen unik tersebut. Sementara contoh kedua mulai dipengaruhi secara terbatas, karena juga terjadi dalam titik waktu yang sama, serta mulai masuk dalam kepentingan.

Pertama itu momen uniknya terjadi kepada sepeda motor yang saya kendarai. Dalam waktu tidak terlampau jauh, maka terdapat dua kerusakan yang sangat jarang terjadi. Secara kebetulan keduanya terjadi secara bersamaan dalam satu periode, tatkala sedang bersemangat menjalani satu usaha atau project

Salah satu momen uniknya itu motor mogok, bukan karena mati mesin, tapi ada bagian di roda yang terkunci. Alhasil jadi benar-benar berhenti total, karena untuk didorong saja tidak bisa, sebuah posisi dan kasus yg tidak biasa terjadi, unik dalam tanda kutip. Pada akhirnya memanggil tukang servis yang beruntungnya tidak jauh, bahkan menitipkan motor yang tidak bisa bergerak itu ke penjual helm, karena TKP itu di depan tokonya.

Momen lanjutan juga hampir mirip, ada kerusakan di bagian spare-part yang tidak biasa. Agak sebelas dua belas dengan kejadian pertama, tapi tidak sampai terkunci total. Motor masih bisa bergerak tapi dengan sangat berat, hingga dipacu dengan perlahan, hingga bertemu dengan bengkel yang jaraknya masih cukup jauh. Bagian kerusakannya itu berbeda dengan momen pertama, tapi imbasnya serupa, karena bagian roda belakang dua kali mengalami keadaan gawat darurat.

Dua peristiwa itu sesungguhnya menjadi petunjuk, sebagai firasat ketika saya sedang mengerjakan sesuatu. Meski sempat terpikir, tapi saya tidak terlalu menganggap penting, karena hanya sebuah ujian biasa, ada kerusakan yang memang harus diperbaharui. Merasa tidak ada hubungan dengan usaha yang sedang dilakukan, hingga tetap berlanjut dengan pantang menyerah. Imbasnya? Tidak terjadi secara langsung, melainkan apa menanti kemudian, terjadi jungkir balik yang membuat keadaan jadi runyam, bahkan termasuk dalam domino efek terpuruk yang paling dalam, jika berangkat dari pengalaman. Harusnya dua peristiwa tidak biasa di satu titik sebagai petunjuk, bahwa keadaan sesungguhnya kurang mendukung.

Kedua itu tidak lagi terjadi pada kendaraan, tapi dirasakan oleh saya sendiri di bagian tubuh tertentu. Pada saat bersemangat sedang mengerjakan sebuah usaha atau project, ternyata satu sisi di bahu belakang saya mengalami keseleo yang tidak biasa. Bahkan untuk beberapa lama semakin parah, hingga disadari belakangan bukan sekadar keseleo, tapi sudah termasuk dalam saraf kejepit. Penyembuhannya juga tidak langsung terjadi, karena baru berimbas pada beberapa percobaan metode.

Kala itu periode mengalami keseleo cukup berpengaruh pada usaha yang dilakukan, hingga sempat tertunda selama beberapa lama. Hingga akhirnya dilanjutkan pada lain waktu, tapi sebuah keunikan kembali terjadi tanpa diduga. Pada saat melakukan percobaan kembali, ternyata cidera bahu jadi kambuh dan sakit (lagi), tapi sudah tidak separah yang pertama. Keadaan itu memantik pikiran saya sendiri, mengenai firasat yang dirasakan dalam tanda kutip.

Untuk kali ini mulai ada rasa awas terhadap sekeliling, termasuk momen unik yang terjadi berulang. Ada kemungkinan andai saya tetap melanjutkan project yang sedang berjalan itu, bisa jadi akan berujung pada hal yang runyam dan semacamnya. Meski untuk firasat itu pikiran saya juga berusaha membantah, beralasan bahwa sakit bahu itu mungkin karena ketidakhati-hatian saya saja. B)

Tapi selanjutnya ketidakhati-hatian kita bisa jadi sebuah jalan, yang dipakai oleh keadaan untuk mengarahkan realitas kita sendiri. Pada akhirnya tentu seperti cerita-cerita di film, tentang happy ending yang selalu dicari ketimbang sad ending. :D


Oh Momen Unik itu bisa jadi petunjuk.
Mungkin saja, kejadiannya saja sudah unik begitu.
:D