Sabtu, 11 September 2021

Dunia Kompi PC


Kali ini saya ingin bercerita mengenai satu jendela, sebuah dunia yang banyak dimiliki oleh tiap-tiap orang, apalagi di masa kini. Sudah bisa menebak dari judul? Kompi adalah plesetan dari kata komputer, atau dinamakan Personal Computer dalam bahasa inggris. Tema ini yang ingin saya kupas di sini. :D

Posisi komputer (bagi saya) masih cukup penting, karena untuk mengakses data dan hiburan lebih nyaman ketimbang di handphone atau smartphone, bahkan melalui laptop sekalipun. Kebetulan cerita tentang Teknologi Informasi ini cukup lengkap dibahas, pertama dari Internet di sini, terus perangkat telepon genggam di sini, terakhir adalah tentang nomor selulernya di sini.

Komputer yang saya gunakan adalah jenis Desktop, artinya butuh ruang yang lebih besar, ketimbang komputer jenis jinjit, atau yang dikenal sebagai laptop. Kenapa? Karena saya lebih mementingkan kecepatan dan kelincahan, saat kursor komputer bergerak dan membuka data. Memangnya laptop tidak ada yang cepat? Tentu ada, tapi dengan harga yang mahal pula, masih lebih hemat jenis komputer rakitan yang masih jadi andalan berselancar. :D

Sewaktu dulu harga komputer masih tinggi, kemudian saya juga penasaran sama game-game yang tersedia. Awalnya di rumah mulai ada komputer, tapi dengan spesifikasi terima beres, asal bisa buka aplikasi kantor saja. Beberapa kali ingin meng-install aplikasi games selalu gagal, ditambah saya juga masih buta dengan perkembangan teknologi tersebut. Untuk permainan jadi hanya sekadar Solitaire saja. :P

Babak baru dimulai saat orang tua membelikan komputer generasi terbaru, tentunya dengan adanya kepentingan pekerjaan yang berhubungan. Tidak lagi hanya untuk menggunakan aplikasi kantor, tapi mulai merambah dunia desain. Prosessor sebagai otak komputer mulai diperkenalkan dengan berbagai promosi. Pentium-4 akhirnya mampir ke rumah, kemudian bertahan selama hampir lima tahun, dengan RAM-nya maksimal "hanya" 512MB.

Sewaktu menggunakan komputer berotak Pentium-4, saya juga masih cukup buta dan hanya terima beres dari masukan toko. Dengan paket komplit seharga 4 juta lebih kala itu, sudah termasuk monitor jenis CRT yang besar dan Scanner. Bahkan ketika error saja, dunia serasa berubah, karena khawatir data pekerjaan akan terhapus. Kegiatan install sistem operasi masih terasa mewah, berbeda dengan sekarang, yang sudah biasa saja, error? Tenang saja kalau sekarang. :D

Sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP, sebagai pilihan yang paling canggih kala itu, mengalahkan versi yang lebih tua, Windows 2000 atau Windows ME. Sebuah periode yang membuka mata saya, tentang teknologi informasi, karena juga ikut belajar di sebuah kelas khusus dari identitas ternama. Istilahnya sudah bebas dari julukan Gaptek, alias sudah anti Gagap Teknologi. :P

Pasca hampir lima tahun, akhirnya saya bisa merakit komputer dengan pilihan sendiri. Alias menentukan sendiri spesifikasi yang diinginkan, termasuk pula dengan casing sebagai bentuk utama yang terlihat sebagai kesatuan unit CPU. Bahkan casing tersebut sebagai "kotak ajaib" masih bertahan sampai sekarang.

Perkembangan teknologi mulai maju, dengan beberapa pilihan produk. Hingga akhirnya otak komputer yang jadi pilihan saya adalah Pentium Dual Core, dengan harganya yang sedang-sedang saja, bukan yang termahal. Memory RAM juga sudah berubah menjadi DDR-2 yang lebih cepat. Tapi untuk sistem operasi masih bertahan di Windows-XP, karena ada aplikasi khusus yang hanya bisa jalan di sana. Artinya? Disesuaikan dengan kebutuhan saja, karena saya tidak pernah menjalankan aplikasi yang berat-berat, bahkan tidak terlalu suka dengan games-games yang terkenal kala itu.

Periode 4 tahunan masih bertahan, hingga akhirnya melakukan peremajaan perangkat komputer. Alias upgrade perangkat keras yang digunakan, pada utamanya prosessor dan mainboard, sebagai dua inti kesatuan. Otak berikutnya yang saya pilih adalah Pentium-G, dengan kode pengenalan identitas yang mulai dikenal, namanya itu teknologi Sandy Bridge. Jenis pilihan saya itu masih di kelas menengah cenderung murah, bukan kelas atas layaknya Intel Core seri I dengan keunggulan performance. Kemudian Memory RAM sudah naik menjadi DDR-3.

Pada periode ini Windows-XP masih tetap bertahan, serta mencari celah agar aplikasi khusus bisa berjalan di sistem operasi yang lebih baru. Hingga berkesempatan untuk menjajal Windows-7 (akhirnya). Bahkan belakangan semakin "rakus" karena ingin menggunakan memory RAM besar, hingga perlu migrasi ke sistem 64-Bit. Kemudian akhirnya langsung lanjut sampai Windows 10.

Mengganti jeroan dalam komputer seperti Prosessor dan Mainboard, biasanya juga diikuti dengan pergantian Memory atau RAM, karena jenis ini teknologinya juga terus berkembang. Berbeda dengan media penyimpanan seperti Harddisk, karena jenis ini agak terpisah dan bisa berdiri sendiri. Perkembangan teknologinya baru dua langkah saat itu, yaitu peralihan kabel lebar IDE menjadi kabel kecil dan tebal SATA.

Teknologi media penyimpanan atau storage, mulai maju selangkah dan jauh secara perbandingan. Ditandai dengan kemunculan SSD, sebagai penyimpanan digital yang mirip dengan memory flash USB atau Memory Card. Kecepatannya sangat jauh perbedaannya, ketimbang dengan Harddisk biasa yang masih menggunakan sistem magnetik (gerakan), karena mengakses data melalui disc berbahan besi di dalam.

Kemudian pasca 4  tahun (lagi) berselang, akhirnya saya ingin mengganti jenis teknologi (lagi). Pilihan masih tetap dengan prosessor Pentium-G, tapi dengan perkembangan teknologi yang lebih maju, dengan identitas yang dikenal sebagai Haswell sebagai kode penamaan. Kemudian Memory RAM masih bertahan di teknologi DDR-3.

Pada periode ini, para produsen semakin gencar mengeluarkan banyak produk. Mungkin hampir serupa dengan chip dari dunia smartphone. Jika biasanya teknologi berubah dalam hitungan 3 tahunan, kini belum 2 tahun saja sudah ada keluar yang baru. Kemungkinan memang ingin mengejar profit lebih cepat, agar konsumen tergoda untuk mengganti produk yang lebih baru lebih cepat.

Godaan dari produsen itu juga berlaku pada saya, karena dengan jarak satu tahunan lebih, akhirnya saya mengganti atau upgrade komponen komputer (lagi). Salah satunya ingin menjajal teknologi memory RAM DDR-4, jika demikian otak prosessor juga ikut berubah. Pentium-G masih jadi pilihan utama saya, tapi dengan perkembangan teknologi terbaru, dengan kode penamaan Skylake.

Sejak era Skylake ini, sepertinya produsen Intel mulai jadi kurang kreatif, karena penerusnya menggunakan identitas berakhiran Lake, seperti KabyLake dan CoffeeLake. Bahkan generasi penerusnya masih memakai embel-embel Lake di belakang identitasnya. Secara bersamaan lompatan teknologi chip dari pesaing mulai datang, karena AMD mulai bisa membuat pencitraan yang lebih menarik dengan identitas Ryzen, hanya tinggal memperbanyak parangkat pendukungnya, terutama soket mainboard.

Otak komputer Skylake saya bertahan selama 2 tahunan saja, karena memang ada kebutuhan penggunaan komputer lain. Hingga sekalian mengganti chip dengan kode CoffeeLake, serta dengan jenis prosessor yang sama bernama Pentium-G. Bahkan memory RAM terpasang maksimal dengan jumlah 16GB. Teknologi terkini, tapi berdiam di dalam Casing yang masih sama, ketika pertama kali merakit komputer dengan pilihan sendiri di tahun 2008. :P

Kemudian apakah komputer laptop jadi tidak ada? Tentu ada, tapi sifatnya untuk transit data saja, bukan untuk tahapan pekerjaan yang sesungguhnya. Kasarnya hanya terpakai andai harus membuka data di luar ruangan atau tempat lain, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh si Desktop. :D

Dunia Teknologi akan maju terus, Upgrade.
Tidak pernah mundur, Never gonna back down.



Update 2022 =

Beberapa bulan setelah tulisan artikel ini dibuat, pada akhirnya ada perubahan kecil yang cukup signifikan. Apa itu? Kalau biasanya, jeroan bagian dalam diganti itu sudah biasa, serta memang begitulah kenyataannya. Ada keinginan melakukan penyegaran dengan upgrade, menggunakan soket yang nantinya mungkin akan mendominasi pasar, dengan penamaan kode LGA 1200, menggantikan soket LGA 1151 yang saat ini masih dominan.

Kemudian yang tidak biasanya akhirnya kejadian juga, apa itu? Jawabannya ikut mengganti casing. Perlengkapan yang menjadi tubuh, alias kulit dari satu unit komputer. Sepak terjang casing yang sudah eksis lebih dari sepuluh tahun akhirnya selesai, bukan bertugas di tangan lain, tapi memang istirahat untuk di-museum-kan, alias untuk disimpan, karena sudah menjadi teman melewati berbagai periode. :P


Naik turunnya bagian dalam idealnya hanya kita yang tahu.
Karena sekeliling hanya bisa tahu apa yang terlihat dan kelihatan di bagian luar.
:D