Jumat, 21 September 2012

Salah Strategi Beli Tiket



Promo salah satu maskapai awalnya tidak menarik minat saya, hal itu dikarenakan rute domestik Air Asia sudah saya jelajahi hingga terlihat membosankan. Tetapi rasa penasaran terus menggelitik untuk kembali melihat tujuan non-domestik, kebetulan saya melihat harga tiket murah ke "kandang" maskapai tersebut dengan 99rb. Jadi mulai berusaha mencari-cari tujuan yang mungkin dapat didatangi.

Tujuan awal saya ingin menuju Chiang Rai di utara Thailand, dengan penuh keyakinan saya memberli satu tiket ke Kuala Lumpur sebesar 99rb. Setelah memperhitungkan durasi waktu, maka saya membeli tiket pulang seminggu lebih kemudian ke Jakarta dengan biaya 200rb.

Kemudian saya langsung mengambil penerbangan lanjutan ke Bangkok dengan harga 200rb. Sepertinya saya sudah tidak ingin bermain teka-teki dengan membeli beberapa opsi pembelian, entah mengapa, mungkin karena bukan domestik lagi. Masalah mulai muncul karena penerbangan lanjutan ke Chiang Rai dengan harga promo sudah habis, untuk harga normal nominalnya melonjak 10x lebih tinggi. Mencari celah beberapa hari tidak berhasil, harga yang diinginkan sudah habis terjual.

Rencana sempat dialihkan ke Hanoi, kebetulan dari Bangkok juga terdapat rute ke sana tiap harinya untuk satu kali penerbangan. Tapi niat tersebut urung dilakukan, karena nominalnya cukup besar di atas 500rb, jadi akan beresiko untuk kepergian hampir setahun mendatang dengan durasi yang singkat. Jika dari awal saya mengincar Hanoi sebagai tujuan utama, maka harga tiketnya lebih murah jika berangkat dari "kandang" maskapai di Kuala Lumpur.

Ibaratnya karena sudah terlanjur membeli maka saya ingin segera merampungkan rute yang ada, meski mungkin bisa menunggu promo khusus selanjutnya, tetapi sepertinya untuk sekarang sudah sangat jarang terdapat "operasi pasar" dengan harga yang minim tersebut.

Pilihan kemudian dijatuhkan "kembali" ke arah selatan, dengan tujuan Krabi seharga 120rb rupiah, sebagai salah satu pintu masuk ke pulau Phi Phi. Ada keinginan lama yang belum terealisasikan yaitu bermalam di pulau tersebut.

Rencana lain untuk melalui jalur darat dari Krabi hingga Kuala Lumpur urung dilakukan, karena jaraknya juga lumayan jauh. Akhirnya sampai terpikirkan untuk mendatangi pulau Langkawi, karena bisa di akses melalui transportasi laut dari kawasan Satun, tujuan yang sempat gagal di datangi beberapa waktu yang lalu.

Saya langsung membeli tiket Langkawi ke Kuala Lumpur seharga 100rb, bersiap untuk pulang ke Jakarta keesokan harinya, berikut ini adalah rute yang langsung saya rampungkan selama satu periode promo.

Tiket yang saya pegang seluruhnya merupakan tiket "Awal dan Akhir", dalam arti untuk keberangkatan awal di pagi hari dan akhir jelang tengah malam. Hal tersebut untuk memaksimalkan durasi hari. Rute searah dengan memaksimalkan waktu juga pernah saya lakukan tahun lalu. Dengan tambahan pembelian tiket dalam "masa penantian".

Maskapai Air Asia memang terbatas untuk rute domestik, sehingga hanya sebagaian kecil saja kota yang dapat dilayani mereka. Ada beberapa maskapai lokal yang dapat menjangkau rute domestik secara lengkap, namun belum ada yang berani melakukan strategi penjualan seperti Air Asia, yang rela mengorbankan beberapa kursinya dengan harga yang sangat minim kepada para pemburu kursi keberuntungan tersebut. :p