Jumat, 09 April 2021

Terbawa Mimpi


Tentang tema Mimpi ini, pernah saya ceritakan cukup jelas di sini. Pada tulisan tersebut berbicara mengenai proses terjadinya mimpi, tentang apa yang bisa kita lihat sekilas tentang alam bawah sadar kita, alias bermimpi saat kita sedang tertidur.

Tapi sebelum lanjut, kita intip lagi beberapa tambahan aliena di bagian akhir, pada tulisan yang pernah diangkat tersebut. Ada sebuah batasan khusus dengan judul (Update 2020), karena waktu ditambahkannya itu pada tahun lalu.


Dari pernyataan di atas apa bedanya? Tentang mimpi yang terjadi di bagian akhir atau bagian awal? Itu berhubungan dengan alam sadar kita sendiri, tentang apa yang kita impikan (secara sadar), hingga terbawa dalam bawah sadar kita. Kemudian pada prosesnya agak teringat sedikit, ketika kita dalam menuju "sadar", alias dalam kondisi sebelum bangun dari tidur.

Jika mimpi itu terjadi ketika realitasnya sudah terjadi (bagian akhir), artinya kita sedang merindukan kembali kenangan tersebut. Sebaliknya jika realitasnya belum terjadi (bagian awal), itu sebagai tanda bahwa kita merindukan tentang sebuah imajinasi, hingga dapat terjadi dalam kenyataan. Perasaan itu memang wajar dan lumrah ada di dalam diri masing-masing. 

Nah untuk bahasan kali ini, saya akan fokus pada salah satunya saja. Satu timeline mimpi yang belum terjadi (imajinasi), tapi dengan beberapa tambahan bumbu yang tidak kita duga. Misalnya? Andai kita bermimpi tentang imajinasi kita sendiri, tapi justru yang kita ingat dalam mimpi ternyata bukan imajinasi tersebut, tapi ada hal lain yang juga kita saksikan, tentang cara yang kita lakukan di sana. 

Mungkin untuk jenis mimpi (dengan bumbu) saya menganggapnya sebagai petunjuk. Petunjuk dari siapa? Saya percaya bahwa kita tidak hidup sendiri di dunia. Pasti ada sesuatu yang lain juga ikut menemani, termasuk daya atau kekuatan yang berada di luar logika, atau bahasa spiritualnya itu Pencipta dan bagiannya. 

Contohnya andai kita itu sebagai penulis cerita, bisa saja kita menciptakan sebuah karakter. Kemudian tokohnya itu segambar dengan kita dan dibuat hidup sungguhan. Selanjutnya kita membebaskan mereka untuk melakukan apa saja. Jika demikian kebebasan mereka itu tidak bisa diganggu gugat, karena kita sudah menentukan sejak awal, bukan mengatur atau memaksa mereka harus bagaimana dan melakukan apa. Yang paling mungkin adalah memberi mereka petunjuk, tentang rencana kita yang pasti baik untuk mereka.

Serupa juga dengan kita sebagai mahkluk ciptaan, yang dibentuk serupa dan segambar dengan Pencipta, sebagai ciptaan yang paling tinggi di antara yang lain. Kehendak bebas adalah salah satu kekayaan yang kita miliki, tujuan akhirnya apakah mau bertindak dan berlaku sesuai yang diinginkan Pencipta, atau justru berseberangan dan lebih menuruti dan memuaskan keinginan diri sendiri. 

Pencipta juga bisa menggunakan banyak cara, untuk menyampaikan pesan kepada kita, salah satunya melalui pengalaman bermimpi. Jika demikian bermimpi itu jadi pengalaman pribadi masing-masing kita kepada Pencipta, atau bisa juga untuk tujuan yang lebih luas, sebagai pengalaman yang akan membantu banyak orang. Misalnya cerita pengalaman Yusuf, ketika berhasil menafsirkan mimpi tentang bencana kekeringan di Mesir.

Nah bicara mengenai arti mimpi, maka tiap-tiap orang akan punya penilaian tersendiri terhadap mimpi. Istilah yang terkenal itu adalah bagaimana mimpi itu ditafsirkan? Jika yang kita saksikan berupa simbol dan pengalaman rumit, hal itu memang harus mendapat tafsiran (arti) tersendiri. Seperti Yusuf dengan julukan tukang mimpi, bisa menggambarkan dan mengartikan mimpi Rajanya, tentang domba gemuk dilahap oleh domba kurus, sebagai simbol musim panen tujuh tahun, akan digantikan musim kering tujuh tahun.

Sementara jika yang kita saksikan dalam mimpi itu tidak terlalu rumit, jadinya tidak sulit bagi kita mengartikan mimpi tersebut. Bahkan apa yang kita lakukan di dalamnya, itu seperti menunjukkan kepada kita, tentang hasil yang mungkin dicapai, atau hasil yang gagal kita capai, oleh karena tindakan yang kita ambil di sana. Kembali lagi itu merupakan tafsiran kita (saya) atas mimpi yang dialami.

Jadi di luar simbol-simbol yang harus diartikan, sebuah mimpi idealnya tidak jauh dari realitas yang kita sadari selama terjaga. Kenapa? Karena bawah sadar itu adalah gudangnya ingatan, sementara kesadaran kita itu lebih mirip kantor yang berukuran kecil, sebagai jendela dan jembatan kita kepada realitas. Mungkin fenonema Gunung Es di lautan sudah cukup menjabarkan, karena Puncak Gunung Es yang terlihat di atas air itu kecil, sedangkan di bawahnya sangat besar hingga ke dasar. Xp

Mimpi itu punya arti? Ah terlalu berimajinasi itu namanya, mimpi itu hanya bunga tidur saja, tidak lebih dan tidak ada artinya. Kalau berpikir begitu yah boleh saja, tidak dilarang. Siapa saja memang punya pendapat masing-masing, perbedaan itu tentu harus kita hormati, jangan sampai kita memaksakan pendapat ke semua orang, setuju?

Mimpi yang disebut Bunga Tidur, itu bisa kita ingat karena otak kita sudah hampir (menuju) sadar, hingga kita masih bisa mengingat apa yang terjadi di alam bawah sadar tersebut. Jadi sesungguhnya itu adalah keunikan tersendiri, karena jenis ingatan itulah yang akhirnya "terpilih" untuk masuk di gerbong terakhir, sebelum mata kita terbuka, serta menyadari bahwa kita sedang bermimpi.

Kurang lebih mirip dengan petunjuk di potongan film Inside Out di bawah ini.

Di mana kondisi seseorang mengalami Mimpi dalam tidur? Kemungkinan berada pada dua titik menuju tersadar, hingga kita masih bisa ingat dan merasakan mimpi tersebut. Untuk itulah sangat tidak mungkin seseorang bermimpi di tengah tidurnya yang lelap, karena pada saat tidur nyenak tersebut, justru kita sedang berisitirahat penuh, hingga tidak sempat mengingat apa yang disajikan oleh alam bawah sadar kita.

Kita masih bisa bermimpi dalam tidur? Artinya itu merupakan sebuah keberuntungan, karena kita bisa mengintip sedikit, tentang apa saja yang berada di alam bawah sadar kita. Andai dibumbuhi pesan khusus dari Pencipta, tentu hal itu juga anugerah tersendiri, untuk lebih mengingatkan kita saat tersadar. :))

Saat kita sudah berada di alam kesadaran? Nah di sinilah kita harus berusaha mencapai setiap tujuan (mimpi) kita ke depan.

Mimpi dalam tidur itu alamiah.
Tapi Impian saat kita sadar (tidak tidur) tentu jauh lebih penting.
:D