Sabtu, 19 November 2011

Membuka Layar


Sekarang seperti yang kita tahu, banyak layar televisi yang menampilkan berbagai acara untuk menghibur penonton. Misalnya dari film, pagelaran, musik, konser, dsb. Apa yang ditampilkan merupakan berbagai kreasi yang tercipta mulai dari menjual cerita, menjual sensasi, atau menjual apapun yang bisa jadi jualan. :D

Kita pun dapat membuat suatu layar mulai dari yang sederhana atau gemerlap sekalipun, menggenggam alat untuk menciptakan itu juga penting. Apa tuh alatnya? Yah kamera, yang bisa mengabadikan keadaan bergerak di sekitar. Mulai dari yang murah meriah sampai mahal ya sama saja, karena yang penting fungsi merekamnya. Semakin mahal umumnya akan banyak pilihan kualitas. Jika tidak punya alatnya bagaimana? Yah banyak cara lain, seperti pinjam atau sewa :D

Menurut saya niat untuk melakukan itu sangat penting, karena di dalamnya terdapat beranekaragam hal yang muncul. Bermula dari tujuan, ide, skenario, pemilihan, dsb yang umumnya bersifat abstrak, sehingga disebut sebagai hal non-teknis tetapi dari sini semua berawal. :)

Hal berikutnya yang menjadi pertimbangan barulah hal teknis, yaitu hal-hal menyangkut apa2 saja yang harus dilakukan dan bagaimana. Di sini perjalanan dari awalan tadi dimulai, sampai ke tujuan akhir yaitu terciptanya suatu 'Layar' di balik pintu. Menurut saya hal teknis mendasar hanya ada dua, yaitu sudut pengambilan gambar dan latar belakang.

Sudut pengambilan gambar berkaitan erat cerita tentang sudut pandang, misal agar gambar terlihat lebih menarik perlu posisi yang tidak biasa dalam pengambilan gambar. Contoh seperti dari depan, atas, samping, bawah, dekat, jauh, agak miring, agak dekat, dsb. Semakin banyak sudut pandang maka akan semakin baik, itulah yang berlaku di dunia fotografer bagi para fotografer. :)

Sementara untuk latar belakang lebih menekankan di mana pengambilan gambar tersebut dilakukan, kenapa? Karena situasi dan keadaan sekitar menjadi salah satu titik penting. Hal tersebut bisa berupa suatu daerah terkenal dan unik yang dapat dikunjungi atau dicapai. Semakin banyak latar belakang menarik yang berbeda, maka akan semakin berwarna pula layar nya, itulah yang berlaku di dunia travelling bagi para traveller :D

Setelah mengantongi berbagai macam gambar, maka langkah selanjutnya adalah mengetuk pintu tujuan akhirnya yaitu proses editing atau penyuntingan. Sebetulnya bisa saja langsung masuk tapi hasilnya akan acak2an, karena terpisah antar gambar satu dengan yang lainnya. Untuk melakukan editing video sesungguhnya tidak sesulit yang dibayangkan. Siapa saja dapat belajar karena belajar bukan hak paten yang dipegang seseorang. :))

Dibawah ini kita lihat yuk video klip dari musisi kita, karena mengambil tema latar belakang yang menarik. Temanya kurang lebih sama, yaitu syuting di jalan raya. kita perbandingkan aja keduanya. :D

Base Jam -  Jatuh Cinta
Salah satu lagu yang saya sukai ketika remaja tatkala mulai meng-gandrungi dunia musik, video yang saya rasa cukup sensasional karena syuting di kontainer terbuka dan mengelilingi jalan ibu kota Jakarta. Terlepas dari ada tidaknya ide dari pihak lain tapi video inilah yang pertama kali saya lihat dengan mengambil tempat di jalanan, video ini di beredar pada tahun 1997-1998.

Ungu - Karena Dia Kamu
Sebetulnya saya gak suka2 amat sama band-nya, cuma beberapa lagunya aja yang enak didengar, salah satunya ini yang lumayan. Dengan mengambil dua tempat utama di pinggir jalan di keramaian kota dengan dihubungkan syuting di atas kontainer dalam perjalanannya, video nya beredar pada tahun 2003-2004.