Selasa, 13 September 2011

Pra-Trip Dieng (Gagal 2x)




Saya memiliki kesempatan buat “liburan” pertama kali secara mandiri, liburan di luar provinsi. Bukan dengan paket tour yang tinggal terima beres, tapi akan dilalui dengan dengan membereskan segala sesuatunya di perjalanan. Pastinya akan menambah sensasi perjalanan, kita mengatur sendiri maunya seperti apa dan berapa lama, plus gara2 dana yang hendak di hemat. :D


Sejak beberapa bulan yang lalu, saya sangat berkeinginan mengunjungi salah satu tujuan pariwisata yang terdapat di negeri kita ini, yaitu daerah Dataran Tinggi Dieng. Hal ini dipengaruhi dengan adanya rekomendasi dari teman2 yang tergabung di dalam forum Kaskus, mereka membuat catatan perjalanan ke daerah sana. Salah satu hal yang membuat saya sangat tertarik adalah adanya pemandangan, posisinya dari ketinggian tertentu yang dapat melihat kumpulan awan atau kabut ada di bawah garis mata kita. Hal ini baru saya ketahui, ternyata ada pemandangan alam seperti itu, terkesan ketinggalan zaman, tapi tak apalah yang penting pada akhirnya saya tahu.

Berikut ini adalah video yang menjadi magnet supaya kawasan dieng harus dikunjungi, dan menjadi "soundtrack" yang di simak selama masa perencanaan :)


Saya berusaha mencari referensi tempat tersebut, ditambah tujuan lain yang mungkin dapat digabungkan didalam perjalanan. Mengapa ada tujuan lain? Perjalanan panjang? Bisa jadi. Saya berpikir telah menempuh perjalanan cukup jauh, sepertinya sayang apabila mengunjungi satu kawasan saja. Tambahan lagi belum pernah punya pengalaman menjelajahi perjalanan sejauh itu, bahkan kota Yogyakarta yang terkenal itupun saya belum pernah.



Rencana awal saya adalah mengajak adik laki-laki, melakukan perjalanan dengan bus malam langsung ke kota tujuan. Perjalanan memerlukan waktu 8 jam paling cepat, serta akan di lanjutkan ke kota pelajar Yogyakarta, pulang kembali ke Jakarta dengan mengambil penerbangan supaya tidak terlalu membuang waktu.



Rencana tersebut yang hendak dilakukan pada akhir Mei ternyata berubah, karena pada tanggal tersebut ada acara lain yang menarik pula. Salah satu bidang minat fotografi di fakultas mengadakan hunting ke daerah Pangandaran, tempat tersebut juga belum pernah saya kunjungi. Oleh karena rencana baru sebatas wacana, maka trip Dieng nya saya pending dahulu.



Rencana kedua jatuh pada awal Juli, persiapan telah dilakukan dengan membeli tiket promo pesawat untuk pulang, serta membeli tiket bus pada H-1 sebelum keberangkatan. Akan tetapi masalah pekerjaan menahan kepergian saya berdua, alhasil kedua tiket pesawat dan bus yang telah dibeli tidak terpakai, beruntung ada penggantian biaya tiket dari pihak yang menahan. (baca=Bos) :)



Pembatalan kedua ini sempat membuat emosi saya lepas kendali, karena sempat merasa jengkel untuk beberapa saat. Dari sini saya mengetahui kalau saya masih harus belajar mengatur emosional saya, serta mengutamakan apa yang lebih penting. :)

tiket bus tidak terpakai

Saya pantang menyerah untuk urusan yang satu ini. Mungkin karena belum pernah, dan baru kali ini punya hasrat untuk jalan liburan, melihat keindahan alam di belahan langit yang lain. Jadi langsung disusun rencana ketiga, tapi nyatanya adik saya yang hendak dijadikan teman jalan ternyata mengurungkan niat. Jadi rencana untuk menghemat biaya yang bisa batal, apakah karena hal itu perjalanan juga batal? Tidak juga. :)



Sejak awal niat saya memang ingin jalan sendiri, sudah menjadi rahasia umum juga di kalangan teman dekat kampus, jika saya lebih sering beraktifitas sendiri. Jika jalan membeli sesuatu dibilang aneh maunya sendiri, membeli sesuatu itu karena ada tujuan, jika ada tujuan ya enjoy2 aja melakukannya seorang diri. Memang belakangan niat mengajak teman jalan  dikarenakan budget yang dapat dihemat 30%, khususnya penginapan.




Rencana ketiga disusun kembali secara cepat. Langsung melihat tanggalan dan menghitung perkiraan lamanya waktu yang akan dihabiskan, karena yang harus dilakukan adalah kembali beli tiket pesawat pulang dari Yogyakarta, pada pertengahan bulan Agustus.




Bulan keberangkatan yang ditargetkan dapat dipastikan padat, karena di awal Agustus saya memiliki jadwal buat iseng2 jalan ke Bali, tiket murah yang dibeli 4 bulan sebelumnya. Jadi pada kala itu belum ada rencana untuk jalan ke Dieng, serta belum melihat video perjalanan di atas tadi, pemandangan di atas awan yang langsung menyihir saya untuk datang ke sana.




Pada tanggal dua puluhan Agustus tiket pulang ditangan, jadi pada pertengahan Agustus saya akan melakukan perjalanan, untungnya hal itu di perhitungkan dengan informasi yang ada.




Waktu berjalan pada akhirnya sampai juga mendekati hari H, dengan memperhitungkan musim mudik lebaran, maka ada perkiraan tiket bus akan naik dari harga normal. Beruntungnya di hari keberangkatan masih berlaku tarif normal, tiket dibeli pada H-2 dan pada hari H-nya pun akhirnya tiba.




Saya berkesempatan untuk menjelajahi daerah Jawa Tengah – Yogyakarta, menjadi jarak terjauh dari Jakarta kala itu. Nikmatnya perjalanan juga diikuti dengan bus yang tidak penuh, sehingga dengan kelas Bisnis AC kursi 2-3 serasa naik kelas eksekutif, karena rata-rata penumpang mendapatkan kursi rasa 1-2.


tiket selama perjalanan

Perjalanan yang berkesan karena hampir semuanya menggunakan angkutan massal dari satu kota ke kota lain, dari terminal ke terminal, cukup ribet tapi disinilah letak perbedaannya bagi saya, ibarat nya kalo dilakukan dengan susah payah ya akan berkesan gitu deh :)

Berikut ini adalah dokumentasi perjalanan, hendaknya untuk teman-teman, janganlah mengurangi nilai perjalanan yang sesungguhnya akibat mendokumentasikan perjalanan. menikmati perjalanan itu tujuan, dokumentasi hanya bonus :)