Rabu, 11 Januari 2012

tour Sumatera Barat (Bukittinggi-Maninjau-Padang)



Pada bulan september 2011 saya diajak oleh orang tua untuk ikut tour ke Padang, langsung saya menyetujuinya tanpa bertanya ini itu. Alasannya karena saya sedang niat-niatnya jalan, apalagi ke luar pulau jawa tempat di mana saya bernaung. :D

Karena ikut tour maka saya tidak perlu bersusah2 cari detail informasi tempat dan transportasi, paling hanya melihat tujuan-tujuan wisatanya melalui internet, serta melakukan navigasi perjalanan melalui Google Earth.

Selama ini saya hanya mengenal ciri khas Padang melalui masakan Padang-nya, banyak bertebaran di jakarta. Kemudian yang terlintas di pikiran saya sebelum mencari informasi adalah kawasan Bukittinggi yang memang sudah terkenal sebagai puncak nya kota padang.

Tour yang saya ikuti itu adalah tour privat yang hanya mengatur perjalanan kita sampai di kota tujuan untuk setelah itu diserahkan kepada tour lokal sebagai kerjasama. kami satu grup tour menaiki pesawat Lion Air PP (pengalaman pertama pula terbang dengan Lion). :D

Hari pertama subuh2 jam 05.00 kami yang berangkat dari rumah ada 4 orang bersama satu sanak saudara berangkat dari rumah memesan taxi ke bandar udara Soetta, cukup lama menunggu sampai take-off terlebih di terminal 1B sangat padat dengan orang2, akhirnya mendarat dengan selamatlah kami di Minangkabau di jemput bus untuk bergerak ke bukittinggi.

Ditengah perjalanan, bus berhenti disalah satu objek wisata yaitu air terjun lembah anai di beri waktu setengah jam untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke pusat informasi rumah gadang setelah sebelumnya makan siang terlebih dahulu, perjalanan kemudian dilanjutkan dengan singgah di kerajinan tangan khas minang Pandai Sikek, karena saya kurang hobby dengan model2 kerajinan maka tidak ada satupun dokumentasi saya di tempat itu (baru nyadar).
 

Jelang sore kami tiba di Bukittinggi untuk cek-in di hotel. Letak hotel sangat strategis dan berdekatkan dengan objek wisata Jam Gadang, hanya jalan kaki beberapa menit saja. Di sana dekat dengan Pasar Atas sebagai tempat penjual oleh-oleh. Saya sempat berjalan kaki mengitari jalan depan hotel, banyak toko yang menjual oleh-oleh. Malamnya kami sempat keluar untuk makan malam sebelum istirahat kembali di hotel.
 

Esok paginya kami  mampir di objek wisata panorama Ngarai Sianok,  di dalamnya terdapat Goa Jepang. Lokasinya itu terletak tak jauh dari hotel kami menginap. Setelah itu menuju lembah Harau, dengan ciri khas yang tebing stagnalit. Perjalanan ditempuh dengan melewati kota Payahkumbuh, serta mampir ke Istana Pagaruyung.
 

Jelang sore kami menuju danau Maninjau, untuk menginap semalam di sana. Model tempat beristirahat lebih tepatnya seperti villa di dataran tinggi, dengan udara yang sejuk sehabis hujan. Dari penginapan terlihat danau maninjau dengan awan di atasnya. 

Esoknya kami dijadwalkan untuk turun menuju danau, melewati kelok 44 yang terkenal. Tapi atas arahan ketua grup, bus hanya akan berhenti di salah satu titik, tempat terbaik dengan latar belakang danau untuk foto2 di sana. Foto keluarga kedua dilakukan di sini, setelah sebelumnya di pusat informasi Rumah Gadang.

Setelah itu barulah bertolak ke kota Padang, tapi di tengah perjalanan mampir  di satu titik, bernama panorama Sungai Landia. Perjalanan panjang dihiasi dengan singgah di beberapa tempat, seperti tempat kerajinan perak, ganjel perut di sate Mak Syukur dsb. 

Kemudian untuk makan siang sudah dilakukan di kota Padang. Di sini  peserta tour yang rata-rata sudah senior berumur, terlihat mulai gatal untuk belanja oleh-oleh, karena tempat jajan di kota Padang lebih banyak, terutama Keripik Balado dan bahan bumbu Rendang.

Jelang sore bus diarahkan ke arah selatan, menuju teluk Bayur yang rasanya cukup familiar.  Setelah di ingat2 terdapat lagu lama yang mempopulerkan tempat tersebut. Perjalanan melewati jembatan dan Pulau Siti Nurbaya yang terkenal dengan legendanya.

Jelang Malam ketua grup mengisyaratkan untuk makam malam lebih cepat, dilakukan sebelum cek-in di hotel. Beruntung inisiatif tersebut tepat, karena hotel tempat kami menginap malam itu sedang ada resepsi pernikahan, hingga sangat ramai. Mungkin akan sangat ribet, jika makan malam dilakukan setelah cek-in hotel.

Esoknya tidak banyak kegiatan yang dilakukan, karena kami cek-out hotel sudah cukup siang. Hanya akan singgah di tempat makan siang, untuk kemudian diantar ke bandara dan pulang ke Jakarta. Menjadi tempat yang meninggalkan kesan tidak terlupakan. :)