Pada akhir November 2011 yang lalu untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di luar bumi pertiwi. Hal itu menjadi momen yang tidak biasa tentunya secara pribadi. :D
Perencanaan melakukan perjalanan ini dilakukan jauh hari sebelum keberangkatan, tepatnya pada awal tahun di bulan Februari ketika saya membeli tiket promo yang diadakan Air Asia, belakangan memang terdapat perubahan diawal dengan bertambahnya rute tujuan.
Tanggal 30 November 2011 dinihari saya sudah bersiap untuk liburan ini, dimana saya diantarkan pada pukul 03.00 pagi dan sampailah di airport Soekarno -Hatta terminal 3 yang masih sepi itu, menjelang pagi mulai banyak berdatangan calon2 penumpang untuk berangkat ke berbagai tujuan (Terminal 3 Soetta ini menjadi kandang bagi maskapai Air Asia baik domestik maupun Internasional).
Menunggulah saya disana sampai pemanggilan penumpang, terbang perdana lah saya ke langit selain Indonesia tepat waktu :D dan segera tertidur karena masih gelap dan masih didekati kantuk.
Saya paling suka jika duduk dekat jendela, kebetulan sebelah saya kosong hanya ada satu orang di seat terluar berbincanglah kami yang ternyata dia berangkat kesana untuk mengantar anggota keluarganya yang hendak berobat. (Penang merupakan tempat kedua yang manjadi pilihan untuk berobat karena biayanya lebih hemat dari Singapura)
Pukul 08.00 waktu setempat (GMT+8) lebih cepat sejam dari Jakarta akhirnya saya tiba dan tanpa halangan melewati bagian imigrasinya setelah mengisi kartu kedatangan, menunggu lah saya di tempat pemberhentian bus untuk naik Rapid Penang yaitu sejenis bus resmi yang beroperasi di wilayah itu dengan rute nomor yang berbeda-beda, tujuan saya adalah Komtar yang merupakan pusat kota di daerah Georgetown.
Butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai di Komtar itu, daerah itu seperti pusat keramaian yang terdapat banyak mal dan pertokoan serta terminal bus dalam kota, disana berdiri satu gedung tertinggi di pulau Penang (ternyata memiliki ejaan Pinang).
Saya memilih bus ke arah Bukit Bendera dengan mencari info nomor rute yang saya ketahui sebelumnya, sistem pembayaran adalah kita ditanya sama supir hendak kemana dan berapa tarifnya, dan memasukkan uangnya kedalam box yang tersedia.
Waktu perjalanan sekitar 30 menit, dari pemantauan saya wilayah Penang ini tertib dan bebas macet, angkutannya pun sungguh nyaman karena saya sedang duduk diatasnya. :D
Sekitar pukul 10.00 tibalah saya di pemberhentian terakhir yaitu Bukit Bendera (Penang Hill) yang merupakan salah satu wisata di perbukitan, langsung saya membeli tiket untuk masuk menuju ke atas.
Untuk keatas kita akan menaiki sejenis kereta yang berjalan setiap rentang beberapa menit, menurut saya hanya ada 2, jika kita naik maka kereta yang dari atas turun. Salah satu ciri khas yang terkenal adalah kereta akan melintasi rel dengan sudut kemiringan 60 derajat sehingga cukup tajam.
Sampailah saya diatas yang ternyata cukup ramai, tempat wisata ini merupakan tempat kegiatan outdoor di atas bukit, salah satu yang terbaik adalah dapat melihat panorama kota jauh di bawah, bahkan daratan Malaysia diseberang pulau terlihat sangat jelas, gedung komtar tertinggi di pulau juga terlihat.
Tidak terlalu lama saya disini hanya sekitar 30 menit setelah berjalan sampai ujung yang diatasnya terdapat kuil, langsung kembali turun. Tujuan saya selanjutnya adalah kuil Kek Lok Si yang merupakan tempat kuil tempat peribadatan tetapi sudah menjadi objek wista dikalangan turis, letaknya dibawah bukit.
Tidak jauh berjalan maka saya diarahkan ketika turun untuk berjalan ke kuil sama si supir bus, terlihat patung Dewi Kwan Im yang berdiri cukup besar diatas, untuk jalan ke kuil kita akan melewati jalan yang di kanan-kiri nya penjual cinderamata dan souvenir, mengingatkan saya dengan kondisi gang petak sembilan di pancoran glodok.
Saya juga tidak terlalu lama disini, hanya sekitar 30 menitan menjelajahi seluruh jalan yang ada, ketika hendak naik bus kembali saya cukup kesulitan karena lupa tempat dimana saya diturunkan, disini tidak bisa seenaknya kita menghentikan bus, karena hanya akan berhenti ditempat yang telah di tentukan di halte atau rambu pemberhentian bus, jadilah saya jalan tidak jelas pada siang itu sempat bertanya juga tetapi sepertinya mereka kurang tahu yang saya maksud.
Pukul 14.00 lewat saya tiba di komtar kembali dan mencoba mencari arah melalui peta manual Google maps yang saya print di kertas dan bertanya warga sekitar, karena jalannya sudah tidak jauh maka saya memutuskan jalan kaki saja sambil melihat-lihat karena tujuan adalah mencari hostel yang saya booking untuk menginap semalam.
Jelang pukul 15.00 saya tiba di hostel tersebut dan cek-in untuk istirahat sejenak, kamar yang saya ambil adalah dormitory (asrama) lokasinya cukup strategis di salah satu gang dari kawasan yang cukup ramai yaitu Jalan Chulia.
Jelang sore awalnya saya berniat ke daerah Batu Feringgi yaitu pantai di utara pulau tetapi niat itu di urungkan karena bus nya lama datangnya sehingga memutuskan untuk jalan-jalan eksplore daerah komtar dari ujung jalan ke ujung jalan, pada akhirnya perut minta jatah dan makan lah saya di jalan Penang.
Jalan dilanjutkan ke tempat keramaian di komtar termasuk mendekati gedung tertingginya sampai petang hari, jelang malam saya membeli cemilan burger ayam di pinggir jalan dan mencari-cari travel untuk mengambil minivan ke phuket langsung pada keesokkan harinya.
Pada akhirnya saya mengambil minivan dari hostel dengan keberangkatan paling pagi yaitu pukul 05.00
Istirahatlah saya pada malam itu pukul 09.00 untuk mandi setelah juga jalan2 versi malamnya komtar, di kamar shared ketika hendak tidur ternyata ada salah satu turis wanita dari serawak yang tiba2 mengajak saya mengobrol ketika seorang bule keluar dari kamar, sepertinya dia agak malu ketika kami bertiga sama bule berdiam semua, mungkin karena saya model oriental sepertinya. Xp
Pada paginya saya sudah terjaga dari tidur untuk siap2 berangkat karena ke phuket, perjalanan memerlukan waktu 11 jam. Pagi itu juga terdapat 2 wanita bule juga yang bersiap berangkat tetapi entah tujuannya kemana. Perjalanan di Malaysia untuk sementara berakhir disini dan mulai dilanjutkan lagi ketika liburan di Phuket saya selesai :D
Liburan di Phuket
Melanjutkan Liburan saya setelah mendarat di KL dengan selamat pada tanggal 03 desember 2011 malam, maka rencana saya adalah menunggu di airport sampai subuh karena kalau harus menginap sudah tanggung kemalaman, tambahan lagi angkutan umum di kota sudah tidak beroperasi pada tengah malam.
Awalnya hendak tidur sejenak tetapi hal itu sepertinya sulit dilakukan karena kondisi airport yang ramai, sehingga banyak juga "teman" yang membuat mata segar, jalan kesana kemari supaya tidak berasa.
Pada pukul 03.00 lewat saya baru akan menuju kota dengan menumpang Sky Bus milik Air asia, selain itu juga ada Aerobus. ketika beli tiket dan duduk tak lama bus berangkat saya langsung tertidur di bus itu, lumayan 1 jam-an perjalanan ke kota :D
Pukul 04.00 lewat saya tiba di KL Sental, tempat dimana seluruh angkutan umum terpusat seperti kereta, bus, dsb. Mirip seperti gambir cuma lebih besar dan modern, didalamnya banyak resto2 siap saji sehingga menurut saya seperti Mal, langsung mencari colokan listrik untuk charger Hp, suasana pagi itu masih sepi.
Jelang pagi suasana semakin ramai dengan orang2 yang berdatangan, tujuan saya pada hari itu adalah mengunjungi Genting, yaitu suatu dataran tinggi yang menjadi tempat hiburan dengan adanya taman bermain seperti dufan yang menyatu dengan mal dan beberapa hotel berbintang yang berdiri, tetapi saya kehabisan tiket untuk keberangkatan pertama sehingga membeli yang jam kedua pukul 09.00 pulang pergi untuk kembali pada sore harinya pukul 16.30. Sebelumnya saya menyewa locker yangukuran sedang untuk menitipkan tas backpack saya sehingga tidak terlalu membawa beban pada saat jalan2 nanti
Pada perjalanan bus pun saya tertidur lagi tapi agak terganggu dengan sinar matahari yang terang, saya mendapat sisi kursi dimana sinar menembus kaca plus saya tidak kebagian gorden, jadilah sebentar2 melek, tapi lebih banyak tidurnya sih secara saya tidak terlalu ingat suasana jalannya.
Pukul 10.30 saya tiba dan langsung menuju terminal kereta gantung (skyway) untuk menuju ke atas, sebetulnya di atas ada terminal bus langsung, tetapi bus yang saya naiki itu berhenti di terminal skyway karena harga tiketn sudah termasuk skyway.
Bus Go Genting dinaiki menurut saya adalah bus resmi yang disediakan manajemen hiburan Genting sehingga memberi kesempatan pada penumpangnya untuk melihat hutan tropis dengan skyway tersebut.
Perjalanan keatas memakan waktu sekitar 15 menit, tehampar hutan hijau didepan saya dan langsung mengabadikan momen tersebut, saya satu skyway dengan satu keluarga nampaknya. Sampai diatas maka saya punya wktu panjang sampai sore untuk jalan2 eksplorasi kawasan ini, seluruhnya terhubung, yah kalau di Jakarta kita bisa membandingkan dengan mangga dua yang terdapat 5 pusat pertokoan saling terhubung, tetapi di Genting ini sangat jauh lebih besar.
Terminal Skyway nya itu terletak kalau tidak salah di hotel Highlands lantai paling atas, disekelilingnya terdapat hotel lain seperti Theme Park dan First World yang sangat mencolok dan terdapat Mal didalamnya.
Saya hanya berjalan saja mengikuti jalan yang ada, tidak takut kesasar karena banyak petunjuk jalan yang tersedia lengkap, dimulai dari menyusuri Mal first world yang menyatu dengan taman bermain indoor yang lebih di khususkan pada permainan kanak2, seluruh lobby hotel yang dapat dijadikan wisata dadakan serta keluar gedung melihat suasana Outdoor yang kadang kabut datang tiba2, terdapat juga taman bermain outdoor dengan permainan yang lebih diperuntukkan untuk dewasa.
Saat itu suasana sangat ramai karena akhir pekan, sempat ingin masuk ke outdoor taman bermainnya tetapi hal itu diurungkan karena tiket masuknya tidak murah plus tidak ada niatan untuk bermain disana sebelumnya kalaupun masuk nampaknya waktu yang ada sangat singkat, jalan keliling sampai kaki pegal segala sudut sudah ditelusuri dan makan siang didalam mal nya.
Tidak bosan jalan di kawasan ini karena luasnya tempat, jelang sore saya sudah bersiap di terminal bus nya tetapi saya tidak menemukan satu pun bus Go Genting yang berhenti, terdapat kounter penjualan tiket nya tetapi tutup.
Baru saya sadari setelah melihat tiket ternyata bus berangkat dari terminal skyway, jadilah agak panik pada saat itu, maklum 45 menit sebelum keberangkatan takut ngantri skyway nya lama, sepertinya saya jalan dari ujung ke ujung lagi, karena sudah bolak-balik beberapa kali sebelumnya jadi langkah saya sedemikian lancarnya :D
Pukul 16.00 lewat saya sudah turun skyway kebawah dan memang benar bus Go Genting pangkalannya disini, sempat mendengar jika skyway tidak beroperasi barulah bus melaju sampai ke atas. Sampai waktunya saya naik bus dan kembali tertidur.
Pukul 17.00 lewat saya tiba di KL Sentral lagi, tujuan berikutnya menaiki bus malam ke Johor Bahru yaitu kota yang berbatasan langsung dengan Singapura melalui terminal bus di kawasan Bandar Tasik Selatan, dan itu dapat dijangkau oleh kereta jenis KTM Komuter disini, sempat ingin ke Bukit Bintang untuk makan malam untungnya tidak jadi karena ternyata keretanya sangat lama dan ramai.
Saya memutuskan bersantai sejenak di KL sentral dulu dan langsung ke Bandar Tasik dengan KTM tetapi jadwalnya lumayan telat dan ramai, pukul 19.00 kereta di jadwalkan tiba saya tidak terangkut karena penuh, melihat penumpang yang padat mungkin karena jam kerja sempat ingin naik bus tetapi 2x nyambung kata petugasnya, yah menunggu dengan sabarlah saya naik kereta yang murah itu :D
20 menit kemudian baru tiba kereta lain disini saya memaksakan masuk, jadilah berdesakkan selama didalam, untuk keluar juga susah sengaja saya tetap berdiri dekat pintu.
Tiba di Bandar tasik pukul 20.00 lewat, stasiunnya menyatu dengan terminal bus, disini merupakan terminal yang melayani bus ke arah selatan, sedangkan terdapat terminal bus lain yaitu Puduraya yang melayani arah ke utara.
Saya langsung mencari2 kounter tiket bus Causeway Link, karena sejak searching info di rumah, bus inilah yang membuat saya tertaik entah kenapa padahal ada operator bus lain yang harganya lebih murah sedikit. Mengambil keberangkatan pukul 22.30, padahal sesungguhnya masih bisa berangkat yang pukul 21.00 tapi sengaja agar saya melewati tengah malam di bus lebih lama, tiket kembali untuk esok lusa nya juga saya beli. :)
Terminal bus yang bernama TBS (Terminal bersepadu selatan) ini belum lama beroperasi, sehingga masih sangat nyaman, dan dibuat mirip seperti airport dengan pintu2 keberangkatan lebih modern, karena menunggu lumayan makan malam dulu disini sambil menunggu jam keberangkatan. Ketika memasuki bus ternyata kursinya sistem 1-2 yang kalau di Indonesia itu adalah kelas super eksekutif, tidak lama setelah duduk kembali langsung tertidur :p
Pukul 03.00 saya sampai di terminal bus Larkin yang merupakan terminal bus antar kota di Johor Bahru, disini kondisinya jauh berbeda dengan TBS tetapi tetap aman ketimbang terminal2 di Jakarta (saya yakin itu) dan menunggu waktu sampai subuh untuk mengambil bus ke Singapura langsung sehingga perjalanan Malaysia saya berakhir lagi untuk sementara dan dilanjutkan esok lusa nya di tempat yang sama.
Selingan Liburan di Singapura
Esok lusanya pada pukul 20.00 lewat saya kembali berada di terminal Larkin ini untuk kembali ke Kuala Lumpur, saya absen tiket terlebih dahulu ke kounter bus dan ditawarkan keberangkatan lebih awal pukul 21.00 dibanding tiket saya yang tertera pukul 22.30
Tawaran itu langsung saya ambil karena lebih nyaman di terminal TBS, saya naik lebih dahulu karena bus telah datang, tak lama setelah bus melaju maka kembali saya tertidur untuk sekian kali. :D
Pukul 01.00 dini hari saya tiba di TBS, banyak yang bermalam disini oleh karena transportasi umum baru beroperasi di pagi hari, saya hanya jalan2 ksana kemari saja dan duduk memejamkan mata sejenak, tidak dapat tidur ditempat umum seperti itu. sampai subuh mengganjal perut dengan popmie produk Malaysia di mini market yang buka dan berniat naik kereta KTM lagi ke KL Sentral.
Ketika hendak membeli tiket kereta di mesin karena kounter belum buka, maka saya berbincang dengan orang yang nampaknya juga kebingungan, ternyata dia orang Indonesia juga yang sedang bekerja dan hendak pulang kampung ke Aceh.
Menunggu kereta pertama cukup lama sampai datang, saya baru sadar menaiki gerbong khusus wanita ketika masuk dan berniat untuk keluar lagi pindah gerbong tetapi di tarik sama salah satu ibu2 tidak apa katanya.
Mungkin di maklumi potongan saya memang seperti turis dan nampaknya memang tidak keburu karena ramai, tak lama setelah di tarik pintu tertutup, beruntunglah di gerbong itu terdapat beberapa lelaki yang nyasar termasuk orang Aceh tadi yang mengajak keluarganya. :D
Pukul 07.00 saya tiba di KL Sentral lagi dan nyarap makan disana sambil menunggu kounter buka untuk beli kunci locker lagi titip backpack kembali.
Setelah menitip ransel maka tujuan saya adalah Batu Caves yang harus naik kereta KTM lagi dengan arah yang berbeda, karena sudah paham maka sabarlah saya menunggu kereta datang, ke arah sana penumpang semakin lama semakin sedikit karena pada turun dan Batu Caves itu merupakan station terakhir yang sengaja di operasikan oleh pemerintah setempat untuk mengakomodasi turis berkunjung ke sana.
Dari station jalan tidak jauh tibalah saya disana, Batu Caves merupakan Gua yang dijadikan tempat ibadah umat Hindu, yang untuk mencapainya perlu menaiki tangga yang panjang, didepannya patung besar berdiri megah yang merupakan salah satu dewa didalam kepercayaan Hindu. Saya menaikinya hingga atas, didalam gua cukup luas sampai kedalam dengan pemandangan batu2 stagnalit yang menghiasinya, belum ramai tetapi sudah ada beberapa turis asing yang berkunjung, bule lebih tepatnya.
Cukup lama melihat2 ada sekitar 30 menitan saya kembali ke station KL Sentral lagi untuk pergi ke daerah Chinatown, dari sana barulah saya naik kereta jenis lain yaitu Rapid KL, dijelaskan dimana saya harus turun yaitu di station Pasar Seni.
Berbeda dengan KTM yang nunggunya lama, kalau Rapid ini beberapa menit sekali ada serupa dengan MRT di Singapura yang saya rasakan sehari sebelumnya, jalannyapun lebih cepat.
Tiba di Pasar Seni langsung eksplore kawasan chinatown dengan jalan Petalling nya yang terkenal, daerah ini mirip dengan pancoran glodok tetapi lebih teratur dan bersih, mirip juga seperti pasar baru tetapi lebih semerawut sedikit, jadinya gabungan pancoran glodok dan pasar baru jadilah chinatown kuala lumpur ini. :D
Disini saya jajan martabak dan air mata kucing yang cukup murah, dilanjutkan makan mie didalam gang jalan serta mencari2 makanan khas yang murah kenyang referensi dari teman yaitu chicken rice yang ternyata cukup mengenyangkan perut saya pada siang itu.
Disana saya juga menemukan resto khas Indonesia yaitu Es Teler 77, Selesai jalan dan melihat daerah chinatown maka tujuan selanjutnya adalah Bukit Bintang sebagai tujuan paling akhir.
Dari station Pasar Seni saya melihat peta maka harus terlebih dahulu ke station Dang Wangi untuk berganti kereta jenis monorail ke Bukit Bintang, setelah tiba ternyata saya tidak menemukan station interchage layaknya si Singapura, sempat kebingungan juga sampai bertanya orang dijalan yang ternyata pekerja Indonesia asal Indramayu, dijelaskanlah saya harus berjalan dahulu, mungkin maksudnya saya berniat ke menara kembar padahal sedang cari2 station Bukit Nanas.
Sampai di station Bukit Nanas ternyata sudah dekat ke menara kembar petronas dan KLCC sebagai Mal nya, awalnya saya tidak ada tujuan kesana karena cuma gedung saja pikir saya.
Karena tanggung ya jalan sebentar deh, banyak juga turis rasa asia yang bertanya kepada petugas dibilang harus jalan nampaknya tujuannya menara kembar itu.
Saya berjalan hanya sampai untuk mendapatkan view yang cukup baik untuk foto, karena saya lihat sekeliling kawasannya mirip seperti jalan Jenderal Sudirman atau M.H. Thamrin di Jakarta dengan banyaknya gedung perkantoran, menara petronas sendiri itu merupakan gedung kantor kata teman saya yang pernah berkunjung.
Dari Station Bukit Nanas saya naik kereta monorail ke Station Bukit Bintang, sampai disana saya kembali eksplore tetapi nampaknya tubuh saya sudah mulai lelah dan agak mengantuk sehingga singgah dahulu di salah satu resto cepat saji, cukup lama saya disana karena selain membeli paket yang isinya banyak juga ingin beristirahat, cukup lama nyaris 1 jam saya diam di resto ini :D
Ketika selesai dan hendak keluar maka hujan turun membasahi daerah itu sehingga saya kembali tertahan dan menunggu di meja luar ruangan resto itu, disini puncak kelelahan saya karena mata sempat terpejam beberapa saat lamanya lalu sadar kembali, beberapa kali begitu padahal suasana sekitar cukup ramai, hampir 1 jam lagi saya menunggu sambil sekali2 mata terpejam hingga hujan reda.
Setelah hujan reda barulah mata saya yang sempat terpejam itu kembali segar, langsung eksplore daerah sana karena ini tujuan akhir dan esok akan pulang semangat saya. Daerah bukit bintang ini lebih modern, modelnya itu seperti Mangga Besar di Jakarta tetapi tanpa hiburan malam karena yang berjajar adalah Mal dan toko, jadi lebih mirip seperti pasar baru dengan jalan raya langsung sebagai batasnya.
Jelang sore pukul 17.00 nampaknya saya sudah selesai dan berniat kembali kereta monorail, ternyata station monorail di KL Sentral itu letaknya terpisah dan berada diluar gedung, pantas saja saya sempat bingung didalam gedung pada saat datang karena hanya melihat jalur kereta KTM, Rapid dan kereta KLIA yang langsung ke bandara, tidak saya temukan jalur monorailnya.
Pukul 18.00 saya kembali ke KL Sentral dan sepertinya tempat ini menjadi rumah bagi saya, memang di Kuala lumpur saya tidak menginap sama sekali, hanya memaksimalkan bus sebagai tempat tidur singkat. :D
Setelah istirahat maka pukul 20.00 saya kembali naik bus ke airport LCCT kali ini saya naik yang Aerobus, tak lama setalah bus jalan kembali saya tertidur :)
Pukul 22.00 saya tiba disini dan akan menunggu sampai pagi karena flight pulang saya pukul 07.00 dan seperti yang sudah ketahui karena ramainya maka mata saya terjaga hingga pagi dan isi perut pas tengah malamnya, pukul 04.00 mulai memasuki ruang tunggu keberangkatan sampai jam terbang untuk pulang ke rumah dan berakhirnya perjalanan perdana saya keluar negeri. :)